Tamiang Layang, (METROKalteng.com) – Pekerjaan peningkatan ruas jalan Baruh Rintis ke Desa Dorong dari anggaran APBD Perubahan Kabupaten Barito Timur (Bartim) Tahun 2024 dengan nilai kontrak Rp. 1. 906. 221 778, 98 sangat dikeluhkan warga setempat.
Pasalnya Kepala Desa dan warga Baruh Rintis melakukan pengecekan dilapangan diduga aspal jalan tersebut hanya 1,5 Centi meter, hingga melaporkan Proyek pekerjaan tersebut ke Komisi III DPRD Barito Timur agar turun untuk melakukan pengecekan di lokasi jalan tersebut.
Usai melakukan pengecekan, Kariato anggota DPRD Bartim dari Komisi III mengatakan, kami berterima kasih kepada masyarakat Baruh Rintis sudah menyampaikan keluhannya kepada kami.
“Dan kami sebagai perwakilan masyarakat dari Komisi III DPRD Barito Timur, yang mana kami telah merespon pekerjaan jalan ini dan sudah turun ke lokasi bersama orang teknis dan Kabid Bina Marga dari PUPRPKP”, jelas Kariato didampingi J.M Idat kepada awak media. Selasa (24/12/24).
Menurutnya, sesuai dengan keterangan memang jalan ini sudah selesai pengerjaannya pertanggal 22 Desember 2024 dan masih ada pemeliharaan. Mereka sudah berjanji bahwa pada bulan Januari 2025 nanti akan memperbaiki dimana spot yang rusak dan dikeluhkan masyarakat.
Kariato berharap kita sama-sama mengawasi dan mengontrol pekerjaan ini nanti sesuai dengan harapan warga disini, sesuai dengan harapan saya untuk para kontraktor kalau memang sudah punya catatan sejarah bermasalah agar dipertimbangkan untuk pekerjaan yang berikutnya, marilah kita berbenah untuk Barito Timur, kita sama-sama membangun, kita jauh tertinggal.
Sekali lagi saya berterimakasih kepada masyarakat yang bisa menyampaikan keluhan kepada kami, dan kita akan merespon keluhan masyarakat, kita tidak perlu mencari salah dan benarnya, mari kita perbaiki lagi dalam waktu pemeliharaan.
“Saya juga berharap orang teknis dari PUPRPKP agar menghubungi rekanan yang mengerjakan proyek jalan ini. Kami di Komisi III itu ada beberapa OPD sebagai mitra kami. Harapan kami juga kalau ada pekerjaan pembangunan, agar kita berkomunikasi untuk mengawasi bersama”, kata Kariato.
Ditemui terpisah, Kepala Desa Matabu Juni Setiawan menyampaikan saran dan masukan terutama kepada pelaksana yaitu Dinas PUPRPKP, ke depannya kita minta kalau memang ada keluhan warga tolong cepat ditanggapi walaupun kita hanya sebagai warga mungkin bukan orang teknis mungkin kita tahu di lapangan kondisinya itu tidak layak untuk dikerjakan, jangan dikerjakan dulu.
“Bagaimana caranya saling komunikasi jangan seperti ini sudah terjadi baru diperbaiki, sebenarnyakan masih bisa kita tindaklanjuti supaya jangan sampai ada perbaikan lebih dalam masa pemeliharaan.”, pesan Kades.
Saya selaku Kepala Desa menyarankan ke depannya, Tolong kalau ada masyarakat yang membantu mengawasi pengerjaan dari proyek kontraktor tolong diperhatikan, apa saran masukannya kalau bisa turun ke lapangan langsung kita cek sama-sama kalau memang itu tidak layak jangan dipaksakan dulu.
“Ibarat peribahasa lebih baik mencegah daripada mengobati, kalau seperti inikan tidak lucu, sudah rusak baru di aspal timbul ada timbunan-timbunan kan tidak lucu aspal baru kayak gitu”, sambung Kades.
Kades Matabu berharap jalan Baruh Rintis ini maksimal bagus karena di sini semacam objek vital karena seluruh warga Bartim membayar pajak ke jalan ini, karena di jalan ini ada kantor Samsat dan Bapenda, itu yang menghasilkan pendapatan daerah kita.
“Maunya kita dari awal tahun kemarin kita usulkan terus supaya jalan ini memang bagus, jadi warga yang mau berangkat untuk membayar pajak itu semangatlah, karena merasa menikmati juga pajak yang dibayarkannya itu melalui fasilitas jalan ini”, ucap Kades.
Kepala Bidang Bina Marga, Hewuyanto menambahkan, Nanti dalam masa pemeliharaan kita sama-sama melihat dan mengontrol dengan tim pelaksana Kemudian kami dari tim teknis Intens dengan aparat desa, jadi apapun kita sama-sama atasi.
“Untuk perusahaan yang mengerjakan itu, PT. Pilar Jaya Konstruksi pusat Tanjung, untuk panjang pengerjaan 889 meter, ketebalan aspal kurang lebih 4 Centi meter, pungkas Hewu singkat. (B)