Buntok, (METROKalteng.com) – Didalam rapat lanjutan membahas anggaran untuk kepentingan penanggulangan Covid- 19 kemarin, pihak esekutif sendiri tenyata kaget.
Pihak esekutif kaget begitu melihat fakta keputusan dari pusat, intruksi dari menteri setelah dilihat dari struktur anggaran ditambah dengan kepentingan Covid- 19 yang 32,5 M akhirnya kita selisih minus anggaran 212 M.
Selisih minus 212 M ini lah yang menjadi kesulitan mereka pihak esekutif untuk menutupinya dari mana dan belum bisa melaporkan secara rinci dan secara maksimal karna angka 212 M itu sudah pasti selisih.
Demikian hal tersebut dikatakan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Barito Selatan, HM. Farid Yusran kepada awak media usai rapat di gedung DPRD Barsel Selasa, (21/04/2020).
Dikatajannya, selisih minus 212 M itu masih belum maksimal mereka pihak esekutif menyisir anggaran, sedangkan menurut Surat Keputusan Bersama (SKB) sudah 50 persen dari belanja barang jasa dan belanja modal.
“Sementara hasil penyisiran pertama oleh pihak esekutif 96 M berati masih ada ke kurangan 116 M, nah itu lah yang belum dilaporkan mereka ke Bupati Barito Selatan sebagai pengambil kebijakan,” ujar Farid.
Dan mereka pihak esektif mengatakan hutang atas kekurangan tersebut, bukan seperti itu. Kita kan belum maksimal melaksanakan SKB Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan, kalau kita maksimal angka itu pasti bisa kita dapatkan.
“Proyek Multi Years pun bisa jadi ditabang, karna ini dalam situasi bencana nasional, jangan kan Presiden, Bupati pun bisa menetapkan kahar, banjir misalnya sehingga proyek itu bisa dihentikan, apakah yang sudah lelang atau yang belum lelang proyek itu boleh dibatalkan,” pungkas Farid.
Harapan saya kata Farid, kami tidak bisa memberikan saran apa-apa hanya saja kita meminta sisir ulang atas kekurang yang 116 M tersebut, tutupnya. (SNN).