Tamiang Layang, (METROKalteng.com) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Barito Timur (Bartim) Mengucapkan selamat Hari Ulang Tahun (HUT) Bartim yang 21 tahun, tentunya kita menaruh harapan setelah berjalan 21 tahun ini, ke 22 dan seterusnya berarti semakin lebih baik lagi.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Barito Timur Nursulistio usai mengikuti upacara HUT Bartim yang ke – 21 Tahun dihalaman Kantor Bupati dan ramah tamah di gedung Mantawara, pada Kamis (10/08/23) pagi.
Pada momentum yang berbahagia ini kita tidak boleh lupa, harus bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada para pejuang dan pendahulu kita baik dari jalur birokrasi kemudian swasta, tokoh masyarakat melalui perjuangan mereka sehingga Bartim sampai hari ini, kondisi seperti ini, ujarnya.
Lanjut Nur, dan juga tentu kita mengucapkan terima kasih dalam penghargaan kepada warga masyarakat kita yang sampai saat ini, mereka juga tentu mengambil peran dan ambil bagian dalam pembangunan Barito Timur, seperti memanfaatkan lahan dengan sebaik-baiknya, memberikan pendidikan buat anak-anaknya dan menyekolahkan, ini juga salah satu upaya agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik untuk membangun Barito Timur.
“Nah ini juga kita support, artinya semua harus bersinergi dan koordinasi yang baik saling mengayomi warganya support dan dukung pemerintah, dan juga pemerintah mengayomi dan membina masyarakatnya jadi kehidupan bernegara di Kabupaten itu rukun tentram, aman dan sejahtera selalu berjalan dengan baik, kata Nur.
Terkait masalah Desa Dambung, semua keterangan dan kondisi saat ini baik ini dari peta kemudian juga data itu sudah jelas sekali bahwa kita kehilangan Dambung, berbagai upaya sudah kita lakukan hanya saja ini kita perlu bersepakat, jalur apa yang kita tempuh.
“Karena secara regulasi ada permen yang sudah mengatur bahwa Dambung masuk Kalimantan Selatan, ini kita sangat merasa kehilangan dan menyayangkan terutama terlebih masyarakat kita di Dambung sendiri itu masih menyuarakan dan menginginkan Barito Timur, tetapi tentu kita juga harus menjaga kondisi kita sementara ini”, ungkap Nur.
“Nanti sambil kita tindaklanjuti bagaimana solusi terbaik walaupun kita masih dalam balutan NKRI, tetapi tentunya tata batas wilayahnya juga perlu dipertegas dan perlu kita selaraskan dengan kearifan lokal dan sebagainya.
“Jadi kami sebagai salah satu penyelenggara pemerintahan tentunya kita merasa kehilangan, dengan Dambung ini berpindah ke saudara kita masih dalam balutan NKRI, tetapi awalnyakan historinya, keinginan masyarakat aset yang kita miliki kearifan lokal kita punya di situ, paparnya.
Oleh sebab itu seandainyapun ini ada kekuasaan dan kewenangan kita, ya untuk mengembalikan tentu akan kita kembalikan itu untuk kita includekan dan jadikan satu di Barito Timur, beberapa kegiatan sudah kita upayakan.
Nur berharap memang eksekutif legislatif ini mengkomunikasikan dengan para sesepuh para tokoh para lembaga pendamping hukum bagaimana solusi yang harus kita ambil, kita tidak bisa berjalan sendiri.
Kita harus libatkan semua kalangan untuk kita tidak salah langkah karena ini untuk mengambil tidak jalur hukumnya Seperti apa caranya, harapnya.
“Nah mengambil jalur hukum, tentu segala sesuatu harus kita persiapkan, karena jika kalah di situ ya selesailah sudah, kita tidak punya cara dan upaya lagi, harus benar-benar di rundingkan di komunikasikan tidak cukup pemerintah saja warga masyarakat dan semua kalangan harus ikut dilibatkan, pungkas Nursulistio (B)