Muara Teweh, (METROkalteng.com) – Distribusi LPG subsidi ukuran 3kg di wilayah Pangkalan Perusda Batara Membangun kini diwajibkan untuk menggunakan KTP asli selama proses pembelian. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang berlangsung di ruang DPRD Barito Utara pada Kamis, 30 Januari 2025, Direktur Perusda Batara Membangun, Asianoor Alihazeki, menjelaskan mengenai prosedur distribusi yang telah mengikuti peraturan Pertamina dan Pemda Barito Utara.
Ia menegaskan bahwa Pangkalan SPBU Perusda, yang terdaftar dengan nomor 6738120741367000 di bawah naungan Agen PT Cahaya Barito Migas, mendapatkan jatah distribusi 2.600 tabung setiap bulannya, dengan pelaksanaan harian sekitar 100 tabung selama hari kerja. Pembelian LPG 3kg dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp25.000 per tabung hanya bisa dilakukan oleh warga dengan KTP Barito Utara asli dan tidak boleh diwakilkan. Bagi yang belum tergabung, diharuskan membawa KTP atau KK asli, dan pelaku usaha mikro wajib memperlihatkan NIB mereka.
Rumah tangga dibatasi dengan pembelian maksimal 5 tabung per bulan, sementara UMKM boleh memesan hingga 8 tabung per bulan. Selain itu, jika KTP calon pembeli ditandai merah dalam sistem MAP Pertamina, berarti batas bulanan telah terlampaui dan transaksi tidak akan diproses. Asianoor menambahkan, agen gas LPG beroperasi mengikuti ketersediaan stok, dengan penjualan dimulai pukul 13.00 WIB setiap hari kerja, dan pengantrean baru diperbolehkan per pukul 12.30 WIB.
Dikatakanya pula, jika antrian dilakukan sebelum waktu tersebut, layanan penjualan tidak akan diberikan pada hari itu. Sistem baru ini diharapkan mampu mencegah penimbunan, menjamin harga tetap sesuai ketentuan, dan memastikan distribusi LPG subsidi tepat sasaran.
Rapat tersebut melibatkan berbagai pihak, termasuk Asisten II H Gazali dan para camat se-Barito Utara, guna memastikan pengawasan terhadap penyaluran LPG subsidi dilakukan dengan lebih transparan, serta tepat guna bagi masyarakat yang membutuhkan di Barito Utara.(Uzi)