Muara Teweh, (METROKalteng.com) – DPRD Kabupaten Barito Utara (Barut) menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama Pemerintah Kabupaten Barut dengan mengundang beberapa pihak perusahaan yang berivestasi di Barut.
Dalam rapat dengar pendapat dipimpin oleh Wakil Ketua I DPRD Barut, H Parmana Setiawan dan beberapa anggota DPRD lainnya, sedangkan dari pemerintah daerah diwakili oleh asisten II Setda H Gazali bertempat di ruang rapat DPRD, Selasa (11/6/2024).
Dalam kegiatan dengar pendapat mengenai PT Kimia Yasa selaku pembeli kondesat yang terbakar beberapa bulan lalu sempat adu argumen dengan TB.
Diketahui bahwa, Muhammad Basir dari TB Hasyim selaku pemilik tugboat merasa dikorbankan dengan masalah ini, sebab PT Kimia Yasa dalam melakukan operasional tidak memenuhi prosedur yang telah digariskan.
Disebutkan, Muhammad Basir dengan adanya peristiwa meninggalnya anak buah kapal seperti jadi korban karena perusahaan tidak melengkapi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sehingga dengan peristiwa ini, PT Kimia Yasa lepas tangan dan menyalahkan TB Hasyim selaku pemilik tugboat yang terbakar itu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Barut, Ir Inriaty Karawaheni mengatakan, keberadaan perusahaan mengenai pelabuhan yang digunakan oleh PT Kimia Yasa. Seharusnya dalam pembelian kondensat oleh PT Kimia Yasa dari Medco Energi Bangkanai Limited punya pelabuhan sendiri, namun pada kenyataaannya nebeng dan menggunakan pelabuhan PT Pada Idi.
Sementara, ketua Komisi III DPRD H Tajeri menyebutkan, tekait dengan insiden itu diserahkan kepada pihak yang berwenang. Sementara DPRD hanya mempertanyakan masalah ijin oleh PT Kimia Yasa.
“Untuk itu, tolong kalau soal perijinan segera dituntaskan segala bentuk permasalahan di lapangan termasuk perijinan,” tandas politisi Partai Gerindra Barut tersebut.(Uzi)
