Palangka Raya, (METROKalteng.com) – Kabut asap pekat akibat paparan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terus menyelimuti Kota Palangka Raya.
Bahkan kualitas udara pada Indeks Stasiun Pencemaran Udara (ISPU) yang ada di kawasan Bundaran Besar Palangka Raya sempat menunjukkan angka 500, yang berarti dalam indikator “Berbahaya”.
Terlepas dari itu, masyarakat tentu sadar bahwasanya kondisi asap akan berdampak buruk bagi kesehatan, terutama memperbesar potensi terkena infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Sementaa itu anggota DPRD Palangka Raya, Mukarramah mengatakan, salah satu upaya untuk memberikan bantuan udara segar bagi masyarakat ditengah tebalnya kabut asap ini adalah dengan menggunakan oksigen, yang banyak dijual dimasyarakat.
Mulai dari yang dalam kemasan kaleng hingga tabung dengan ukuran besar, bisa didapatkan di toko alat kesehatan maupun apotik yang ada.
“Namun yang menjadi perhatian kita adalah bagaimana ketersediaan oksigen dimasyarakat,” ungkapnya, Selasa (17/09/2019).
Menurut Mukarramah, apabila tidak musim kabut asap, stok oksigen tentu tidak ada kendala. Namun yang dikhawatirkan adalah jika sudah tiba kabut asap, maka keberadaan oksigen ini akan menjadi langka.
“Kalaupun ada bisa jadi harganya akan melonjak. Ini yang kita harapkan jangan sampai terjadi,” ucapnya.
Selebihnya politikus perempuan ini menghimbau kepada masyarakat atau pelaku usaha untuk bisa membantu masyarakat dengan niat yang tulus.
Apabila stok oksigen ternyata masih banyak, maka jangan sampai di manfaatkan untuk mencari keuntungan dengan menimbun oksigen, terlebih ditengah kondisi asap seperti saat ini.
“Oksigen adalah penawar sesak nafas akibat terpapar kabut asap. Para pelaku usaha harus bijak menyikapi. Paling tidak kita harus bisa meringankan beban sesama kita, terutama mereka yang benar-benar membutuhkan oksigen ini,” pungkas Mukarramah.(Red-MK)