Buntok, (METROKalteng.com)-Ironis dan menyedihkan dengan peristiwa bahwa Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) pada 2020 lalu, karena selama 6 bulan warga desa tidak menerima dengan nominal Rp 300 ribu/bulan dengan jumlah 99 KK warga yang mestinya sebagai penerima manfaat, kemudian pada tahun 2021 berjumlah sebanyak 81 KK juga mengalami nasib serupa dan tidak merima BLT-DD. Ikhwal tersebut dikemukakan warga desa Panarukan, Markino alias pak Ladek kepada awak media Minggu,(9/1/2022) di Muara Teweh.
Menurut Markino, dengan tidak diterimanya BLT-DD 2 tahun berturut turut ini tentu akan menimbulkan kerugian bagi masyarakat desa Panarukan, di Kecamatan Dusun Utara, Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
Dengan timbulnya kasus BLT-DD yang tidak tersalurkan yang tentunya sangat merugikan bagi warga yang kurang mampu sebagai penerima manfaat.
Jumlah nominal BLT-DD yang harus diterima warga pada tahun 2020 sebanyak 99 Kepala Keluarga (KK) dikalikan Rp 300 ribu/KK dan dikalikan 6 bulan sehingga berjumlah total Rp 178.200.000,- dan semestinya warga kurang mampu mendapat dana Rp 1.800 ribu/KK.
Kemuadian untuk tahun 2021 warga desa Panarukan yang mestinya menerima BLT-DD 81 selama 9 bulan dikalikan Rp 300 ribu/KK berjumlah sebanyak Rp 218.000.000,-sehingga yang harusnya diterima warga berjumlah total Rp 2.700.000,-/KK.
Selain itu, informasi yang berhasil dihimpun wartawan menyebutkan, bahwa BLT-DD tahun 2020 dan 2021 telah dinyatakan hangus yang tentunya hal tersebut berdampak terhadap warga desa sebagai penerima manfaat.(Uzi)