Tamiang Layang, (METROKalteng.com) – Pemeritah Kabupaten Barito Timur (Bartim) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat menggelar rapat koordinasi kegiatan optimalisasi lahan rawa, pompanisasi dan Penambahan Areal Tanam (PAT) tahun 2024 yang digelar di Ruang Rapat Bupati Bartim, pada Kamis (02/05/24).
Rapat Koordinasi dihadiri oleh Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI yang diwakili oleh tim, Perwakilan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bartim, Kadis PUPR Perkim Bartim, Camat Dusun Timur dan Dusun Tengah, para Kabid Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bartim, Koordinator BPP se-Kabupaten Bartim, dan tamu undangan lainnya.
Dalam rakor tersebut, juga dilaksanakan penandatanganan kerjasama pengelolaan lahan rawa di wilayah Kecamatan Dusun Timur dengan luas 288 hektare antara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bartim, Lurikto dan Dandim 1012/Buntok, Letkol Inf. Langgeng Pujut Santoso.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Barito Timur, Lurikto, menjelaskan, bahwa rakor ini dilaksanakan dalam rangka untuk percepatan dan menyamakan persepsi terkait program optimasi lahan rawa.
“Dengan rapat koordinasi ini diharapkan menjadi titik awal percepatan target swasembada pangan, ujarnya.
“Selain itu, dengan optimalisasi lahan rawa ini, diharapkan juga dapat meningkatkan produksi padi dan kesejahteraan petani.
Lurikto berharap, dengan adanya kegiatan optimalisasi lahan rawa di Kabupaten Barito Timur, dapat menjadi sentra produksi dan lumbung padi.
“Sehingga ke depan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat tani dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraan, ucapnya.
Terpisah, Dandim 1012/Buntok, Letkol Inf. Langgeng Pujut Santoso, mengatakan, pihaknya telah siap secara personel untuk cepat dalam pelaksanaan optamilisasi lahan rawa.
”Tanpa menunda-nunda lagi, kita akan langsung cek lapangan dengan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat dan kelompok tani, tegas Langgeng.
Selain itu, dengan telah melakukan sosialisasi bersama konsultan, dapat mengirimkan alat berat serta material untuk melakukan pembangunan seperti titian jembatan.
”Bergerak cepat sesuai ritme sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Ini juga merupakan program nasional.
Sambung Langgeng, untuk lahan-lahan yang akan di kelola merupakan lahan rawa, dan ini merupakan pekerjaan yang cukup berat. Diketahui lahan ini hanya bisa dilakukan penanaman hanya sekali dengan indeks pertanaman (IP) 100.
”Saat ini lahan yang akan dikerjakan IP 100, dengan telah di lakukan pengelolaan lahan dengan baik dan kontruksinya dapat meningkat menjadi IP 200 upaya peningkatan produksi”, pungkasnya. (B)