Muara Teweh,(METROKalteng.com) – Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Pemkab-Barut) melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disgarin) Barut melaksanakan kegiatan ekspose laporan akhir kajian kelayakan pengembangan sentra industri dalam rangkan untuk pengolahan jagung yang digelar bertempat di aula BappedaLitbang, Rabu (11/12/2019).
Rangkaian kegiatan tersebut dihadiri Wakil Bupati Sugianto Panala Putra, unsur FKPD, staf ahli bupati, asisten sekda, konsultan pelaksana bersama tim penyusun dan tenaga ahli kajian kelayakan dari Universitas Palangka Raya, kepala perangkat daerah, tim ahli penyusun kajian kelayakan pengembangan Barito Utara serta undangan.
Bupati Barut, H Nadalsyah dalam paparannya yang disampaikan wakil bupati Sugianto Panala Putra mengutarakan, perkembangan industri nasional yang menjadi salah satu penopang utama ekonomi nasional, yang tentunya tidak pernah terlepas dari sektor industri yang memang menjadi sektor penghasil devisa.
Ditambahkannya, demi untuk lebih meningkatkan peran sektor industri kecil dan menengah sudah menjadi kewajiban pemerintah melakukan pemberdayaan industri kecil dan menengah diarahkan untuk memiliki tujuan jangka menengah guna mewujudkan industri kecil dan industri menengah yang berdaya saing, berperan signifikan dalam penguatan struktur industri nasional.
Dalam upaya untuk pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja serta menghasilkan barang dan/atau jasa industri untuk kedepan menjadi keperluan ekspor, yang salah satunya melalui industri pengolahan jagung di Desa Benangin Kecamatan Teweh Timur. Kabupaten Barito Utara, Kalteng.
“Saya berharap agar berbagai program pemerintah khususnya di Kabupaten Barut ini melalui Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Barut dapat kita dukung dengan maksimal secara sinergis oleh seluruh komponen masyarakat,” pungkas Wabup.
Melalui kegiatan ekspose yang dilakukan oleh tim ahli dari Universitas Palangka Raya (UPR) ini, kiranya dapat memberikan masukan saran dan usul yang sifatnya membangun, yang hadir berasal dari perangkat daerah dan berbagai elemen mewakili kepentingan masyarakat dalam arti luas.
Sehingga mendapat satu kesimpulan sebagai output dasar atau awal dari rencana pembangunan industri Kabupaten Barut, yaitu kajian kelayakan yang akan dijadikan trigger atau tolak ukur dalam pelaksanaan penyelesaian proses selanjutnya untuk kemajuan Barut.
Kepala Disgarin Barut, Drs H Hajran Noor menyebutkan, rangkaian kegiatan ekspose laporan akhir yang dilaksanakan ini diharapkan menghasilkan kajian kelayakan yang nantinya dapat menghasilkan output pengembangan sentra industri pengolahan jagung di daerah.
“Rangkaian kegiatan ini diikuti peserta aktif dari seluruh perangkat daerah, perusahaan daerah Perusda Batara Membangun dan Kadin Barut,” sebut Hajran Noor.(Uzi)