Tamiang Layang, (METROKalteng.com) – Peserta Calon Guru Penggerak (CGP) Kabupaten Barito Timur (Bartim) sangat antusias ikuti Lokakarya 1 (satu) yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (P4TK IPA) Bandung di Aula Hotel Ade Tamiang Layang, Jumat (19/11/2021).
Dikatakan, Kepala P4TK IPA Bandung, Enang Ahmadi, S.Pd., M.Pd melalui PIC (Person In Charge) Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan IV Lokakarya 1 Kabupaten Barito Timur, Dani Suhadi, S.Sos pendampingan pada lokakarya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan CGP dalam menjalankan perannya, yakni menjejaringkan CGP di tingkat kabupaten, menjadi ruang diskusi dan pemecahan masalah yang dihadapi oleh CGP, serta meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan di tingkat sekolah dan kabupaten.
“Dan agar pelaksanaan lokakarya berjalan sesuai skenario yang diharapi, perlu disusun sebuah panduan kegiatan sebagai acuan dalam pelaksanaan lokakarya”, ucapnya.
Dani menambahkan, dalam kegiatan Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan IV Lokakarya 1 akan dilakukan monitoring dan evaluasi (monev) oleh P4TK IPA. Tujuan monev untuk memastikan kegiatan lokakarya dan pendampingan terlaksana sesuai dengan ketentuan Program PGP.
“Petugas monev adalah pejabat struktural, fungsional, dan atau pengelola anggaran yang menguasai tentang pelaksanaan Program Pendidikan Guru Penggerak”, ungkapnya.
Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) merupakan langkah strategis dari pemerintah Republik Indonesia (RI) dengan mewujudkan guru yang berdaya dan memberdayakan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan proses dan hasil belajar peserta didik.
“Dalam pelaksanaannya program PGP adalah program pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada kepemimpinan pembelajaran agar guru dapat menggerakkan komunitas belajar disekitarnya yang dapat mewujudkan merdeka belajar peserta didik”, lanjutnya.
Instrumen monev program PGP merupakan alat pengumpul data yang digunakan oleh tim pada saat melaksanakan monev, instrumen yang dimaksud berupa kuesioner yang dilengkapi dengan penjelasan dan bukti. Responden monev terdiri atas pengajar praktik, panitia lokal, dan peserta program PGP, pungkasnya.
Sementara, Ketua Panitia Pelaksana yang juga Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur, Messias, S.Pd, MS mengungkapkan bahwa guru penggerak harus mampu memposisikan diri sebagai teladan dalam melaksanakan proses belajar mengajar terutama dalam mengimplemantasi pemikiran Ki Hajar Dewantara dikelas binaannya.
Messias berharap dengan diadakanya Lokakarya 1 CGP angkatan IV Barito Timur harus mampu mengidentifikasi potensi diri sendiri sehingga dapat bergerak dan menggerakkan serta mengimplementasikan ilmu yang diperoleh guna mewujudkan Pelajaran Berkarakter Pancasila (PBP), tutupnya. (Son)