Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Dalam sebuah pernyataan camat Gunung Purei, Kabupaten Barito Utara (Barut) Ester menyebutkan, jaringan sinyal telkomsel khususnya 4G di wilayah Kecamatan Gunung Purei hingga saat ini masih belum memenuhi harapan masyarakat, karena selama ini hanya mampu melayani kontak telepon seluler dan SMS.
“Jaringan telekomsel 4G di Gunung Purei belum ada akses, yang ada cuma ada jaringan telkomsel untuk telpon dan SMS. Aplikasi kirim pesan ke WhatsApp belum ada akses sesuai keinginan masyarakat pengguna androidi,” sebut Camat Gunung Purei, Ester, Senin (27/07/2020) lalu saat menghadiri kegiatan pelatihan(eDMC-19) dan elektronik Human Developmen Worker (eHDW) bagi operator eDMC-19 dan kader pembangunan manusia (KPM) bertempat di aula Kecamatan Teweh Tengah, Muara Teweh.
Lebih jauh Camat Ester mengatakan, dengan adanya kegiatan pelatihan elektronik Desa Melawan Covid-19 (eDMC-19) dan elektronik Human Developmen Worker (eHDW) bagi operator eDMC-19 dan kader pembangunan manusia (KPM), masing-masing desa di Kecamatan Gunung Purei telah menganggarkan berupa handphone (HP) untuk kelancaran pelaksanaan eDMC dan eHDW di Lampeong
Dengan tidak adanya jaringan internet dalam hal ini jaringan 4G Telkomsel di Kecamatan Gunung Purei, seringkali ketika ada undangan rapat dari kabupaten sering terlambat.
“Saya hendak menyampaikan laporan melalui WA ke ibukota Kabupaten sering terkendala dan bahkan terlambat. Mudah-mudahan nanti kita bersama-sama untuk memikirkan kedepan bagaimana caranya agar di Kecamatan Gunung Purei ada terkait jaringan telkomsel khususnya 4G ini,” tukasnya.
Pihaknya juga kata Ester nantinya berkoordinasi ke Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfosandi) untuk meminta bagaimana nanti pihak telkomsel bisa menambah jaringan khususnya jaringan 4G ini di Kecamatan Gunung Purei.
Sejak berdiri dan operasional beberapa tahun lalu salah satu menara telkomsel yang ada Kecamatan Gunung Purei, hanya bisa digunakan untuk menelpon dan tidak bisa digunakan untuk jaringan internet.
Karena sebelumnya juga sudah pernah dipublikasikan oleh warga Desa Lampeong II, Kecamatan Gunung Purei, Aminudin mengutarakan, sejak berdirinya puluhan tahun lalu Base Transceiver Station (BTS) telkomsel di daerah ini hanya bisa digunakan kontak untuk telepon seluler.
“Sehingga kami sangat mendambakan jaringan telkomsel 3G dan 4G di Desa Lampeong II ini untuk bisa mengakses internet. Apalagi saat ini ditengah-tengah wabah corona (Covid-19), kami yang dipedesaan tidak bisa mengikuti perkembangan beritanya melalui media sosial (Medsos) seperti instagram (IG), facebook (FB) atau pun WhatsApp (WA), jaringan ditempat kami ini hanya bisa digunakan untuk menelpon,“ tuturAminudin.
Menurutnya, ketersediaan jaringan internet seperti 4G disaat sekarang sudah menjadi kebutuhan sebagian besar masyarakat kita. “Kalau ada jaringan internet 4G kan kita bisa kirim kirim photo atau video call dengan anak atau keluarga yang tinggal di Banjarmasin sana atau dimana saja,“ timpal H Ijum warga Lampeong II.
Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat Desa Lampeong II H Anang juga memberikan statement, bahwa jaringan internet itu juga bisa membuat pegawai yang berasal dari luar kota Lampeong betah tinggal di Desa, jika jaringan 4G tersedia.
“Saya bingung dengan tekekomsel,di Desa Benangin Kecamatan Teweh Timur saja sudah bisa 4G, bahkan Desa Sabuh yang hanya desa, sudah bisa internetan, nah Desa Lampeong ini ibukota Kecamatan, dan berada di lintas batas dengan Propinsi Kaltim dan dekat dengan calon ibukota negara, malah ketinggalan sekali dan jaringan telkomsel hanya bisa menggunakan untuk kontak telpon,“ tandasnya.(Uzi)