Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Bupati Kabupaten Barito Utara (Kab-Barut), H Nadalsyah mengungkapkan, rangksian kegiatan perencanaan untuk menyerapa aspirasi telah dilaksanakan dan serangkaian kesepakatan serta komitmen bersama telah di ditampung, sejumlah item pembangunan yang diusulkan telah di arahkan dan perlu ditindaklanjuti dan diformulasikan ke dalam rencana kerja (Renja) oleh perangkat daerah, untuk dibahas dalam forum perangkat daerah dan Musrenbang di ibukota Kabupaten Barut.
“Namun dalam kontek ini perlu kita disadari bersama, bahwa kemampuan alokasi anggaran kita yang terbatas, oleh karena itu mungkin tidak semua usulan program kegiatan yang disampaikan dapat kita akomodir,” tutur Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra, Eveready Noor pada saat membacakan sambutan tertulis Bupati H Nadalsyah pada forum menutup Musrenbang Kecamatan Gunung Purei, Kamis (16/2/2023) .
Untuk itu, perlu dilakukan review kembali bagi prioritas kegiatan yang telah disepakati, dengan menetapkan skala prioritas pembangunan yang mengarah kepada penyelesaian akar permasalahan, berdampak luas dan nyata, mendesak untuk segera dilaksanakan, dan langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat banyak khususnya di wilayah Kecamatan Gunung Purei, Lampeong.
Sehingga realisasi pembangunsn, diperlukan peran aktif para kepala perangkat daerah untuk mencari peluang sumber pembiayaan di luar APBD Kabupaten Barut melalui dana APBD Provinsi maupun APBN serta sumber-sumber pembiayaan lainnya yang sah dan tidak mengikat.
“Dalam hal ini optimalkan sumber pendanaan pembangunan lainnya seperti CSR maupun hibah dari perusahaan atau dunia usaha lainnya,” sebut Everiady Noor
Bupati H Nadalsyah mengatakan, melalui Asisten mengingatkan kembali bahwa tugas kita dari tahun ke tahun tidaklah semakin ringan, malah penuh tantangan dan hambatan, baik dari segi keterbatasan anggaran, peraturan yang semakin ketat, maupun dari tuntutan masyarakat dan kelompok-kelompok masyarakat yang saat ini semakin kritis terhdapad realisasi pembungunan yang dilaksanakan Pemkab Barut.
Dalam kesempatan ini, Eveready Noor juga menyebutkan, bahwa dirinya sebagai aparatur pemerintah daerah, kita dituntut harus sanggup menghadapi segala tantangan dan hambatan tersebut dengan bekerja cerdas tanpa melupakan kerja keras dan selalu berpijak pada segala peraturan atau regulasi yang berlaku di NKRI.
“Marilah kita bersatu dan luruskan niat bahwa apa yang kita lakukan semata-mata demi untuk mensejahterakan masyarakat Kabupaten Barut yang kita banggakan dankita cintai,” unkapnya.
Dikatakan pula, bahwa stersing Bupati pada penutupan Musrenbang, cari terlebih dahulu dasar hukumnya, lalu tentukan output dan outcome-nya. Jangan sekali-kali mencoba melaksanakan kegiatan atau membuat suatu kebijakan tanpa jelas dasar hukumnya yangbakhirnya akan menjadi temuan oleh lembaga auditut.
“Dengan demikian, saya ingin menekankan bahwa kita dituntut untuk dapat membaca perubahan dinamika dan paradigma pembangunan yang begitu cepat, kita tidak dapat lagi dalam posisi diam menunggu, melainkan harus bisa jemput bola dan berpacu dengan waktu serta mampu merebut peluang dan kesempatan yang ada,” pungkasnya.
Dengan cara membaca dinamika perubahan dan paradigma pembangunan tersebut harus diaplikasikan mulai dari penyusunan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) tahun 2024 mendatang.
“Oleh sebab itu, perlu adanya rumusan dan formulasi perencanaan pembangunan hendaknya mencerminkan sifat-sifat perencanaan partisipatif dengan pendekatan anggaran berbasis kinerja. Dengan anggaran yang mengutamakan kepada upaya pencapaian hasil kinerja yang jelas peruntukannya,”ujarnya.(Uzi).