Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Bupati Barito Utara (Barut) H Nadalsyah mengatakan terkait kegiatan ilegal fishing, Pemkab Barito Utara akan bekerjasama dengan pihak aparat penegak hukum dalam hal penindakan kegiatan ilegal fishing yang ujungnya berdampak negatif dan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
“Dampak negatif dari aksi ilegal fishing ini sangat tinggi dan berbahaya, terutama terhadap perkembangan populasi ikan yang ada di sungai akan berujung terjadinya kepunahan, dan juga bila di konsumsi akan berbahaya bagi kesehatan,” kata bupati Nadalsyah usai melakukan restocking di Dam Trinsing, Kamis (21/11/2019).
Dampak negatifnya akan terjadi terutamapada anak-anak dan orang dewasa yang mengkonsumsi ikan dari hasil ilegal fishing akan terkontaminasi penyakit yang tidak mampu disembuhkan secara medis.
“Sehingga hal ini menjadi PR kita semua, Pemerintah Kabupaten Barito Utara. Banyak laporan dan masukan baik dari warga, WWI dan penjaga pantai, bahwa banyak kegiatan ilegal fishing saat ini sangat semarak, karena mereka tidak memikirkan untuk jangka panjangnya,” ungkap bupati Barut H Nadalsyah.
Terpisah, Plt Kadis KPP Barito Utara Ir Sugeng menjelaskan,pihaknya akan menindak lanjuti arahan dari Bupati Barito Utara. Untuk melakukan restocking di beberapa perairan seperti danau butong, Dam Trinsing, Dam Trahean dan di perairan sungai Barito.
“Hal ini dilakukan dalam rangka agar ikan-ikan di daerah kita ini tidak punah begitu saja. Karena apa yang dikatakan olah bapak bupati tadi ilegal fishing marak sekali di daerah ini. Untuk itu secara efektif setiap enam bulan sekali kita menindak lanjuti untuk penaburan benih ikan-ikan di wilayah Barito Utara,” kata Sugeng.
Plt Kadis KPP Sugeng menyebut, pada musim kemarau yang berkepanjangan ini juga akan berdampak terhadap ekonomi, terutama usaha-usaha bidang perikanan. Ikan kita produktifitasnya akan terjadi penurunan dan begitu juga pembenihan yang berada ditiga tempat di Barut juga menurun drastis.
“Kita bersama tim terkai dalam waktu satu setengah bulan ini akan kita percepat. Dan perlu saya sampaikan terkait dengan produktifias sudah meningkat di BBI Lahei ada 6 ribu gurami dalam waktu satu bulan lalu, di BBI Trinsing ada ikan nila, ikan mas dan ikan-ikan lainnya, serta di lokasi budidaya ikan Dinas KPP juga ada ikan nila dan ikan lele,” terang Sugeng.(Uzi)