Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara (Dinkes Barut) melaksanakan pertemuan monitoring dan evaluasi (Monev) program TBC fasyankes dan sosialisasi sistem pelaporan SITT versi 10.40, di aula Dinkes setempat, Kamis (24/10/2019).
Plt Kadis Kesehatan Barito Utara, H Siswandoyo pada momen dan saat membuka kegiatan tersebut mengatakan capaian Dinas Kesehatan Barut pada tahun 2018 dengan temuan kasus sebanyak 198 (72,5 persen) dari jumlah 273 target dan semuanya mendapat pengobatan.
Sementara pada tahun 2019 sampai pada triwulan III temuan kasus sebanyak 165 (60,4 persen) dari jumlah 273 target.
“Harapan saya atas penemuan suspek dan capaian tahun 2019 agar dapat ditingkatkan supaya nantinya masyarakat tidak ada lagi yang menderita penyakit TB Paru dan juga untuk mendukung pemerintah dalam percepatan eliminasi TB Paru pada tahun 2035,” ujar H Siswandoyo.
Pada saat ini banyak kasus yang sudah resisten terhadap pengobatan OAT Kat.I maupun OAT Kat.II yang di akibatkan karena banyaknya kasus TB Paru yang putus berobat dan ini nantinya akan berdampak didalam pengobatan.
Akibat karena putus berobat baik pengobatan Kat.I dan Kat.II akan berdampak timbul kasus baru seperti kasus TB MDR (multi Drug Resistence) pengobatannya pun memerlukan jangka awaktu yang lama sekitar 18-24 bulan pengobatan itu pun di lakukan di RS rujukan atau puskesmas sudah diberikan OTJ atau pelatihan khusus kesehatan.
“Oleh karena itu saya kembali menghimbau kepalayan kesehatan (RSUD Muara Teweh dan Puskesmas) agar meningkatkan kinerja dan bimbingan ke masyarakat terutama mereka yang terduga penyakit TB Paru BTA Positif,” sebutnya.
Ditambahkan Siswandoyo,keberhasilan program ini tergantung dari kinerja petugas kesehatan yang ada dilapangan sebagai ujung tombak pelayanan dengan tidak mengenyampingkan pemberantasan penyakit menular lain yang menghinggapi pasein.
Ketua panitia pelaksana kegiatan, Sampurnamurni Yati menerangkan,rangkaian kegiatan ini diikuti seluruh pengelola program TBC di lingkup Pemkab Barito Utara sebanyak 16 Puskesmas dan satu orang dari medies RSUD setempat.
Disebutkannya, pertemuan ini juga bertujuan untuk mengevaluasi hasil kegiatan program TBC Puskesmas dan RSUD Muara Teweh tahun 2018 dan triwulan I sampai III tahun 2019. “Dan merencanakan tindak lanjut kegiatan TBC tahun 2019,” pungkasnya.(Uzi)