Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Dinas Kesehatan Barito Utara (Dinkes Barut) menggelar pertemuan monitoring evaluasi triwulan IV imunisasi dan surveilans tingkat Kabupaten Barito Utara, di aula Dinkes setempat, Senin (18/11/2019).
Kegiatan ini dihadiri Plt Kepala Dinas Kesehatan H Siswandoyo, Kabid lingkup Dinkes, pengelola program jurim dan surveilans se Barito Utara dengan jumlah peserta 55 orang.
Plt Kepala Dianas Kesehatan Barut, H Siswandoyo mengatakan pertemuan monev dan surveilans (pertemuan jurim) ini merupakan wadah mengevaluasi sejauhmana hasil capaian program sekaligus silaturahmi antar petugas Kabupaten dan Puskesmas.
“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin mempererat tali persaudaraan diantara kita, sehingga dapat saling bahu membahu melaksanakan program yang diamanatkan kepada kita,” ujar Siswandoyo.
Kabupaten Barito Utara pada tahun 2018 lalu merupakan salah satu kabupaten yang mendapat sertifikat penghargaan dari Menteri Kesehatan atas capaian kinerja program imunisasi tahun 2015-2017. Sementara pada tahun 2016 mendapat sertifikat penghargaan atas terkapernya imunisasi dasar lengkap mencapai 80 persen.
Dan pada November 2018 memperoleh sertifikat penghargaan dari Gubernur Kalteng atas komitmen dan kerja keras selama kampanye imunisasi MR fase II dengan cakupan sekitar 95,7 persen.
Dari hasil capaian cakupan universal child immunization (UCI) desa mengalami peningkatan sebesar 93,2 persen tahun 2018 dibandingkan UCI desa sebesar 90,3 persen pada tahun 2017. Sedangkan untuk imunisasi dasar lengkap (IDL) mengalami penurunan yaitu sebesar 111,7 persen pada tahun 2017 menjadi 90,0 persen pada tahun 2018 dan untuk tahun 2019 masih ada sejumlah desa yang belum mencapai UCI.
Lebih lanjut Siswandoyo menerangkan, stagnasi cakupan imunisasi tidak saja terlihat dari cakupan imunisasi dasar lengkap yang menurun, akan tapi juga adanya penundaaan atau penolakan sebagian masyarakat terhadap program pengebalan tubuh seperti kampanye imunisasi campak (Measles) dan rubella (MR) pada tahun 2018 yang lalu.
Siswandoyo mengatakan tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dan keamanan vaksin merupakan faktor yang sangat penting. Kepercayaan masyarakat yang rendah dapat menyebabkan masyarakat enggan dan menolak program imunisasi yang telah dicanagkan pemerintah.
“Dengan demikian, mari kita cari solusi permasalahan yang terjadi, apa saja yang menjadi kendala dilapangan baik itu logistik ataupun SDMnya. Saya kira jangan ada perasaan sungkan untuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan lintas sektor terkait yang ada di Barut,” terangnya.
Kadis Kesehatan Barut,Siswandoyo sangat berharap pada kegiatan tersebut dapat dirumuskan percepatan capaian UCI desa dan cakupan imunisasi rutin lengkap sehingga tercapai sesuai terget yang telah ditentukan, agar dapat dibuat kesepakatan dan rencana tindak lanjutnya setelah kegiatan ini untuk masa yang akan datang,” cetus Siswandoyo.(uzi)