Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Barut) melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Disdalduk KB dan P3A) setempat Kembali melaksanakan pertemuan audit kasus stunting di daerah setempat, di aula rapat C Setda, Kamis (7/11/2024).
Dalam kegiatan tersebut dibuka Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum H Yaser Arafat dan dihadiri unsur FKPD, Ketau Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama, Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, Kepala OPD, mewakili Kemeneg, Tim Pakar Kasus Stunting, Camat serta Lurah se Barut, Kepala Puskesmas dan satuan pelayanan KB.
Pj Bupati Muhlis dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Sekda H Yaser Arapat mengatakan, stunting merupakan permasalahan serus yang memerlukan penanganan secara tepat dan menyeluruh karena dampak yang ditimbulkannya sangat merugikan, bukan hanya pada masa depan anak itu sendiri namun juga berdampak pada keluarga serta bagi peningkatan kualitas SDM dan kelansungan pebangunan Bangsa dan Negara di masa mendatang.
“Dan penanganan Stunting saat ini menjadi salah satu prioritas dalam agenda pembangunan nasional dalam RPJMN 2020-2024. Pemerintah telah menetapkan stunting sebagai Isu prioritas nasional pada RPJMN,” pungkas H yaser Arapat.
Disebutkan pada RPJMN, 2023-2024, pemerintah menetapkan target penurunan angka prevalensi stunting 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 14 persen pada 2024. Pencapaian target percepatan penurunan stunting salah satu inventasi utama dalam mewujudkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing.
Sehingga berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 Tahun 2021 tentang percepaatan penurunan stunting, mengamanatkan pendekatan, pencegahan lahirnya balita stunting melalui pendampingan keluarga berisiko stunting.
“Hal ini dilakukan agar siklus terjadinya stunting dapat dicegah dan perlu ada formulasi kebijakan dan strategi yang tepat untuk perkembangan otak dan fisik anak,” ujarnya.
Yaser juga berpesan kepada Tim percepatan penurunan stunting, Kepala Dinas Dalduk KB P3A Barut agar lansung melaksanakan aksi, dengan memberikan makanan bergzi bagi ibu hamil, balita, anak-anak dan pasangan calon pengantin. Hal ini sejalan dengan Visi dan Misi Presiden yang salah satunya makanan bergzi gratis.
“Berharap dengan melalui pertemuan rembuk stunting ini, OPD, Pemerintah Kecamatan, Lurah, Desa, RT, RW, Tokoh masyarakat dan seluruh kader masyarakat, memperhatikan kondisi yang ada dlapangan terkait dengan ketahanan pangan dan gizi serta ketersediaan air bersih dan juga Hygiene sanitasi di berbagai wilayah di Barut. Maksimalkan koordinasi antara kita semua, sehinga permasalahan stunting di daerah ini dapat diatasi,” tandasnya.(Uzi)