Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara (Dikdis Kab -Barut) menvgelar rangkaian kegiatan In House Training (IHT) Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Program Sekolah Penggerak (PSP) angkatan II tahun 2022 di 5 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Barut yang difokuskan bertempat di aula Disdik Barut, Senin (11/7/2022).
Rangkaian kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas), H Ardiansyah dan turut hadir mewakili Camat Teweh Tengah, mewakili Camat Lahei Barat, koordinator pendidikan wilayah Kecamatan Lahei dan Kecamatan Teweh Tengah serta pengawas sekolah, kepala sekolah SDN 1 Benao Hulu, SDN 1 Melayu, SDN 8 Melayu, SDN 8 Lanjas dan Kepsek SD Muhammadiyah Muara Yeweh.
Sementara itu, Kabid Dikdas Barut, H Ardiansyah pada arahannya menyebutkan, adapun penanggungjawab PSP angkatan I adalah Sekretaris Pendidikan Ibu Hartati dan Pak Ardian MPd penanggung jawab PSP angkatan Ke II Tahun 2022.
“Dengan demikian, pejabat yang bertangung jawab terkait dengan pelaksanaan Program Sekolah Penggerak di Kabupaten Barito Utara khususnya dari jenjang pendidikan TK, SD dan SMP di Barut,”.
Kabid Dikdas mengatakan, bahwa PSP angkatan ke II Tahun 2022 ini ada 4 (empat) Sekolah TK, 9 (sembilan) SD, dan 3 (tiga) SMP yang sudah ditetapkan oleh Kemendikbudristek dan Teknologi untuk melaksanakan program sekolah penggerak mewakili sekolah-sekolah lain yang tersebar di Kabupaten Barut.
“Diketahui nahwa dari empat TK yaitu, TK Pembna Negeri Muara Teweh, TK Negeri Kenanga, TK Swasta Aria Bulau di Desa Hajak dan TK Tasik Kurnia di Desa Malawaken, Kecamatan Teweh Tengah,” ujarnya.
Sementara itu, Sekolah Dasar ada 5 (Lima) dan yang telah menyelesaikan IHT adalah SDN 2 Jingah, SDN 4 Jingah dan SDN 4 Hajak. “Dan ada satu dari SDN 2 Trinsing kita belum mendapat informasi apakah sudah melaksanakan atau belum IHT yang menjad kewajiban Program Sekolah Penggerak untuk meningkatkan kopetensi dan peningkatan SDMnya,” sebut Ardiansyah.
Dijelaskannya bahwa program sekolah penggerak yang kami ketahui, bukan terbaik dari sekolah-sekolah yang ada. Tetapi pelaksana PSP adalah sekolah yang mau berubah, mau berbuat menjadi baik satu tingkat atau dua tingkat dari level yang ada pada saat ini.
“Untuk itu, kami harapkan dukungan bapak dan ibu guru yang ada di sekolah-sekolah untuk membantu kepala sekolah dalam mensukseskan tahapan-tahapan kegiatan pelaksanaan PSP. Mungkin nanti ada komite pembelajaran, ada sejumlah orang guru dan ada juga pengawas dan pembina,” pungkasnya.
Dikatakan pula bahwa nantinya untuk dapat menyususn kurikulum operasional satuan pendidikan sehingga kurikulum tersebut berpusat dan ditekankan untuk meningkatkan kualitas SDM peserta didik kita.
“Sehingga para guru juga di wajibkan bagi kita semua untuk meningkatkan kompetensi dan peingkatan mutu SDM kita sebagai tenaga pengajar, bagi para anak didik,” ungkapnya.(Uzi)