Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Dalam Uji fisik Bandara baru Haji Muhammad Sidik di Desa Trinsing, Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara (Barut), ada dua hal yang akan dilakukan pengecekan (pengujian) oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Pilot Kemenhub Captain Wahyudi didampingi General Manager Air Nav Cabang Palangka Raya I Nyoman Oka Wirana mengatakan bahwa tugas yang diberikan adalah ada dua hal yang dilakukan yaitu uji fisik bandara baru, yaitu pertama terkait Instrument Flight Procedure (IFP) dan dan kedua PAPI (Precision Approach Path Indicator) disisi landasan.
“Kebetulan hari ini saya dapat tugas setelah kemarin menjalani tugas di bandara baru Buntukunik di Toraja dan bandara ke duanya yaitu Bandara HM Sidik di Muara Teweh,” kata Captain Wahyudi, Kamis (13/8/2020) kemarin di bandara HM Sidik
Dikatakan Wahyudi, setiap bandara baru yang dibangun oleh Kementerian Perhubungan dibuat procedur masuknya pesawat ke satu bandara untuk mempermudah. Dua hal itu yang dilakukan uji fiski.
“Tadi sudah kita cek, teman-teman sudah melihat dan naik lagi, itu bukan tidak bisa landing, tapi sengaja kita melakukan pengecekan procedur yang ada. Aman atau tidak untuk disinggahi,” katanya lagi.
Menurut pilot Kemenhub, banyak instrumen procedur yang dibaut oleh Kementerian Perhubungan dalam hal ini Direktorat Navigasi yang dilakukan pengecekan pada hari ini (Kamis). Uji fisik ini, untuk membantu perusahaan penerbangan yang masuk ke bandara ini dan untuk mempermudah mereka, apalagi saat awan rendah dan segala macam.
Lebih lanjut Wahyudi mengatakan PAPI (Precision Approach Path Indicator) disisi landasan. Procedur ini juga dilakukan pengujian nanti. Mungkin kita akan terbang selama satu jam. Diujung landasan ada lampu PAPI (Precision Approach Path Indicator) yang ada pada sisi landasan.
“Empat lampu ini alat bantu pendaratan visual, setelah menggunakan instrumen presedur tadi, pesawat yang akan masuk ke bandara ini setelah mendekat landasan akan melihat lampu untuk membuat sudut pesawat pas dengan ujung landasan sehingga mendarat dengan aman dan selamat,” ujarnya.
Karena kata dia empat lampu yang berada di ujung landasan tersebut sangat membantu ketika cuaca tidak bagus seperti awan rendah, lampu tersebut yang membantu kelurusan dan sudut pesawat.
“Dan setelah kami melakukan uji fisik bandara ini dan panjang landasan 1.400 meter sudah sangat baik, dibanding dengan bandara sebelumnya yang berada ditengah kota, dengan panjang 1.200 meter, dan berada disekitar perumahan. Dalam penerbangan ada aturannya dan bangunannya sangat mengganggu pergerakan penerbangan,” ucapnya.
Wahyudi menambahkan, Bandara HM Sidik ini sudah layak digunakan. Setelah dilakukan pengecekan dua instrumen presedur tadi bandara ini sudah bisa digunakan tinggal pihak bandara melakukan kominuikasi dengan operator yang ada atau Air Line yang ada untuk bisa memanfaatkan bandara yang fasilitasnya sudah lengkap,” pungkasnya.(Uzi)