Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Konsekuensi dari dampak yang dirasakan oleh petani rotan di Kecamatan Lahei, Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah (Kalteng), ketika adanya penyebaran wabah Virus Corona sangat lah terasa dengan anjloknya harga jual rotan, karena harga jual rotan mentah di tingkat petani mengalamia kenaikan harga sekitar Rp20 ribu per kwintal dari harga sebelumnya Rp150 ribu kwintal menjadi Rp170 ribu per kwintal atau Rp1.700 per kilogramnya.
Warga Pengumpul rotan di Kecamatan Lahei, A Yusup menyebutkan, imbas dari pandemi Covid-19 sangat dirasakan oleh setiap warga, khususnya para petani rotan di daerah ini. “Sangat terasa imbas dari Covid-19 ini, harga jual rotan juga ikut turun,” turut A Yusup, Senin (20/07/2020).
Yusup mengatakan, selama empat bulan dirinya tidak membeli rotan dari masyarakat, hal ini dikarenakan masalah keuangan yang dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari selama pandemi Virus Corona (Covid-19).
Disebutkannya, dalam bulan Juni dan Juli dirinya kembali memulai membeli rotan dari warga (petani rotan-red). Sedikit demi sedikit kami membeli rotan mentah yang diantar petani ke tempat kami.
“Alhamdulillah saat ini kami sudah dapat membeli rotan dari para petani diwilayah Kecamatan Lahei walaupun masih sedikit dan setelah terkumpul beberapa ton baru kami bersihkan bersama delapan karyawan yang ikut membantu membersihkan rotan,” tuturya.
Lebih lanjut A Yusup mengatakan, untuk saat ini, harga rotan ada kenaikan sekitar Rp20 ribu per kwintal dari harga sebelumnya, Rp150 ribu per kwintal. “Pada saat ini harga rotan sudah mulai naik mencapai Rp170 ribu per kwintal,” tandasnya.
Menurut A Yusup, untuk satu kwintal rotan dari pelabuhan hingga ke tempat pengumpul Rp50 ribu per kwintal, sementara jika naik hingga ke timbangan lansung harga naik menjadi Rp70 ribu. Untuk itu para pembeli dan pengumpul rotan sangat berharap kepada pemerintah daerah melalui dinas Disdagrin setempat agar harga rotan bisa kembali stabil.(Uzi)