METROKalteng.com
NEWS TICKER

Kepala Desa Sempirang II Absen Dalam Kegiatan Musrenbang Tingkat Kecamatan Teweh Timur

Wednesday, 12 February 2020 | 3:48 pm
Reporter:
Posted by: metrokal
Dibaca: 67

Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Dari 12 desa yang mengikuti rangkaian kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Hanya ada 11 desa yang turut hadir dalam moment kegiatan Musrenbang tingkat kecamatan Teweh Timur yang digelar Selasa (11/02/2020).

Sementara 1 desa absen yakni kepala desa Sempirang II, karena tidak hadir ya dipastikan tidak mengajukan usul rencana pembangunan desa untuk tahun 2021 mendatang,entah apa penyebab atas ketidakhadiran salah satu kepala desa yang berada diwilayah kecamatan Teweh Timur tersebut.

Kepala Dinas Pertanian Barito Utara(Barut), Kalimantan Tengah (Kalteng),Ir Setia Budi melalui Kepala Bidang Pertanian dan Hultikultura, Alianor kepada awak media mengatakan, rangkaian kegiatan Musrenbang yang telah dilaksanakan, sejumlah 11 desa telah mengusulkan bibit padi, jagung, bibit sapi dan juga ada permintaan pembangunan infrastruktur bidang pertanian,yaitu berupa akses jalan usaha tani.

Menurut Alianor, warga masyarakat juga ada yang mengusulkan pembangunan embung dan saluran irigasi serta pembukaan lahan tanpa bakar, namun upaya untuk melaksankan kegian tersebut tentunya harus menggunakan alat berat, seperti buldozer dan ekscavator, salah satu contoh pembukaan lahan pertanian dikilometer 12 desa Malawaken yang realisasi kegiatannya banyak menggunakan saranana mekanisasi.

Lebih lanjut Alianor menjelaskan,pembukaan lahan pertanian juga bisa dilakukan dengan cara menggunakan bahan kimia berupa aburizida, fungsi dari aburizida tersebut mampu untuk melakukan pelapukan terhadap tunggul-tunggul kayu dan mematikan semak belukar, sehingga dalam pembukaan lahan tidak menggunakan tenaga mesin dan tanpa harus membakar.

“Jika dalam pembukaan lahan pertanian untuk membersihkan batang kayu kita arahkan para petani menggunakan kimia aburihida, dan herbisida digunakan untuk membersihkan jenis rumput-rumputan,jika yang diimplementasikan kerja sama antara Dinas Pertanian dengan Dinas Lingkungan Hidup, para petani bisa menggunakan herbisida berupa garlon yaitu bahan aktif untuk melapukan batang kayu,namun untuk penggunaannya bisa dioplos dengan minyak tanah atau solar,”ujarnya.

Untuk pembukaan lahan semak belukar seluas 4 hektar dibutuhkan bahan kimia berupa garlon 4 liter yang dicampur dengan minyak tanah 20 liter, upah tenaga kerja Rp.100.000,- per hari dikalikan 5 hari, sehingga untuk membersihkan lahan seluas 4 hektar berupa semaka belukardan jika dikalkulasikan membutuhkan biaya sekitar Rp1.100.000,-.(Uzi).

Contak Redaksi 081349007114, 081250001889