Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Jajaran Koramil 1013-03/Teweh terus berupaya melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro dan sekaligus melaksanakan sosialisasi kepada warga masyarakat terkait bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bertempat di Bundaran Dermaga dan Jalan Koyem Muara Teweh, Rabu (10/03/21).
Danramil 1013-03/Teweh Tengah, Lettu Inf M Guntur mengungkapkan, upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dengan memperkuat komunikasi publik tentang protokol kesehatan secara mikro didaerah.
“Untuk satuan terkecilnya berada di RT, maka gerakan door to door untuk menjelaskan protokol kesehataan ini sangat diperlukan. Posko juga berperan aktif dalam melakukan sosialisasi protokol kesehatan serta memiliki peranan dalam melakukan tracking (pelacakan) dan tracing (penelusuran),” tukas Danramil Teweh Tengah, Lettu Inf M Guntur.
Rangkaian kegiatan tersebut Babinsa Ramil 1013-03/Teweh Tengah dan Polsek Teweh Tengah memberikan himbauan kepada warga masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan selama pandemi berlangsung sekarang serta mensosialisasikan tentang bahanya dampak karhutla.
Ada beberapa tugas operasional Babinsa dalam PPKM sekala mikro yaitu melakukan pencatatan data kasus serta pelaksanaan 3T di wilayahnya, melaporkan secara berkala pada posko, melaksanakan monitoring, peneguran dan disiplin protkes dan membantu pendistribusian logistik pendukung, seperti masker dan juga bansos.
Untuk tugas Babinsa selaku Tracer diantaranya, yaitu melakukan deteksi kasus baru Covid-19, melakukan pelacakan kontak erat dari laporan kasus informasi maupun dari kasus probable dan suspek, melakukan koordinasi dengan perangkat kelurahan atau desa, RT/RW, satgas COVID-19 dan pemerintah daerah terkait dalam rangka persiapan pelacakan kontak erat, menyiapkan kebutuhan logistik bagi kontak erat dan keluarga yang bersumber dari puskesmas, Dinkes, mengidentifikasi kasus suspek dari semua kontak erat yang tengah berlangsung
Sejumlah upaya dan langkah yang dilakukan oleh Babinsa dalam PPKM pada masa penyeketan ini yaitu, menempatkan tanda dilarang masuk di tempat-tempat yang menjadi pelintasan warga, melaksanakan pengecekan suhu tubuh dan surat keterangan Covif-19, cek point dan tempat-tempat yang telah ditentukan, mengatur giliran jaga warga cek point sehingga dapat diawasi selama 24 jam dan mengatur buka tutup dan keluar masuk warga ke wilayahnya selama dalam penyekatan dilaksanakan.(Uzi)