METROKalteng.com
NEWS TICKER

Memasuki Musin Tanam Tahun, 2020 Dinas Pertnian Barut Perluas Lahan Untuk Tanaman Jagung

Tuesday, 17 December 2019 | 1:54 pm
Reporter:
Posted by: metrokal
Dibaca: 26

Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Dinas Pertanian Kabupaten Barito Utara (Distan-Barut) dalam rangka untuk menghadapi musin tanam Oktober-Maret 2020 yang sekaligus menghadapi tahun anggaran tahun 2020 mendatang, Barut bakal mendapat kucuran dana untuk pengembangan lahan tanaman jagung seluas 16,500 hektar.

Kepala Dinas Pertanian Barito Utara Ir Setia Budi didampingi Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura pada Dinas Pertanian H Alianur, sasaran pengembangan lahan tanaman jagung pada tahun 2020 tersebar di sembilan kecamatan yang ada dikabupaten Barut.

“Sasaran pengembangan lahan tanaman jagung pada tahun 2020 tersebuit tersebar di sembilan kecamatan, terutama di empat kecamatan yaitu Teweh Tengah, Teweh Timur, Gunung Timang (Desa Batu Raya I dan II, dan Desa Tongka) dan Kecamatan Gunung Purei, karena desa tersebut merupakan sasaran produksi jagung kedepan,” ucapnya, Selasa (17/12/2019).

Wilayah pengembangan perkebunan jagungyang baru yaitu di wilayah Kecamatan Gunung Purei Lampeong khususnya Desa Baok dan Desa Tambaba,karena di dua desa tersebut tersedia potensi yang cukup luas bagi perkebunan jagung.

Alianur menyebut, sebelum pengembangan lahan jagung seluas 16,5 hekatr, pihaknya akan melakukan pendataan terlebih dahulu terkait harga jagung yang akan dijual para petani.

“Beberapa waktu lalu, kami telah mendatangi PT Kompit, PT Samsung dan bapak Budiono sebagai pengepul tanaman jagung yang berada di Pelaihari,Kabupaten Tanah Laut,Provinsi Kalimantan Selatan,” sebutnya.

Budiono ini katanya merupakan pengusaha yang mampu menampung jagung yang berasal dari petani di Barito Utara, karena Budiono ini selain petani jagung juga seorang pedagang.

“Jadi pak Budiono ini mempersyaratkan apabila jagung yang di kirim dari Barito Utara ke PT Kompit dan PT Samsung di Pelaihari ditolak karena ada hal-hal lain, pak Budiono ini mampu menampung secara keseluruhan, akan tetapi dengan catatan jagung pipil kering yang berkadar air 30-37 persen dihargai sebesar Rp3,500/kg, dan kadar air yang berkisar 15-16 persen akan dihargai sebesar Rp5.500/kg,” katanya lagi.

Alianur menambahkan bapak Budiono ini menyatakan bahwa jangan khawatir para petani jagung di Barito Utara untuk mengembangkan jagung, berapapun jagung yang akan dikirim ke Pelaihari akan tertampung, baik di PT Kompit maupun di PT Samsung maupun ditampung langsung oleh pak budiono ini.

“Untuk itu kami mengharapkan kepada para petani jagung di daerah ini pada tahun 2020 agar kita bersunguh-sungguh dan bersama sama untuk mengembangkan komuditas tanaman pangan khususnya jagung, padi dan holtikultura lainnya,” ujarya.(Uzi)

Contak Redaksi 081349007114, 081250001889