Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Barito Utara (DKPP Barut), mulai Januari hingga Juni 2020, telah berhasil memperoleh 60 persen pendapatan asli daerah (PAD) daribtarget yang ditetapkan
Dinas KPP Barut memperoleh hasil dari penjualan bibit ikan yang dikelola di tiga lokasi yakni Balai Benih Ikan (BBI) di Kecamatan Lahei, BBI Trinsing dan di Dinas KPP Barut, sehingga dengan adanya perolehan yang ada saat ini, maka di prediksi target PAD yang telah ditetapkan oleh Pemkab Barut dapat terealisasi hingga 100 persen.
Plt Kepala Dinas KPP Barut, Ir Sugeng, Rabu (15/07/2020) menandaskan bahwa animo masyarakat untuk berusaha di bidang budidaya perikanan di daerah ini cukup tinggi. Banyak masyarakat yang membeli benih ikan yang berada di BBI atau pun yang mengajukan permohonan bantuan bibit ikan ke DKPP setempat.
“Kemudian dari hasil penjualan benih ikan ini diperoleh PAD DKPP Barut yang terkumpul tembus hingga 60 persen,target PAD yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Barut sebesar Rp 100 juta di tahun 2020 ini, dan sampai dengan saat ini pendapatan telah terealisasi sebesar kurang lebih Rp60 juta atau 60 persen,” tutur Sugeng.
Target PAD yang ditetapkan oleh Pemkab Barut kepada DKPP Barut yang nominalnya sama dengan tahun 2019 lalu, karena mana sebelumnya target tahun 2020 dilabel sebesar Rp175 juta, namun karena adanya wabah Covid-19 di daerah akhirnya target tersebut dikembalikan sama seperti tahun 2019 sebesar Rp 100 juta.
Disebutkannya,untuk tren saat yang digemari masyararakatini, jenis ikan yang tampaknya diminati oleh masyarakat untuk dibudidayakan adalah jenis gurame. Ikan ini diminati karena sisi ekonomisnya yang tinggi.
“Sebab untuk harga jualnya di dalam Kota Muara Teweh saja sudah tembus di angka Rp 60 ribu per Kg. Kita juga memproduksi benih ikan ini, dan kita berharap sektor perikanan di daerah ini terus semakin maju,” pungkasnya.(Uzi)