Muara Teweh, (METROKalteng) – Sebagai peserta Pelatihan Kepemimpinan (PKN) tingkat II Angkatan XXIX BPSDM Kemendagri tahun 2023, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Barito Utara, (Disbudparpora Barut), Hj Annisa Cahyawati menyusun projek perubahan, Kamis (12/10/2023).
“Sehingga kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari implementasi proyek perubahan pada pelatihan kepemimpinan nasional tingkat II II Angkatan XXIX yang sedang kami ikuti di BPSDM Kemendagri tahun 2023,” sebut Kadis Budparpora Barut, Hj Annisa Cahyawati, Rabu (25/10/2023).
Berdasarkan surat tugas dari Bupati Baruth, yang mana proyek perubahan tersebut kami fokuskan pada sinergitas pengembangan ekonomi local melalui pariwisata unggulan di Kabupaten Barut.
Disebutkannya hal ini tentu selaras dengan misi Bupati Barut yang ke 4 yaitu pembangunan social budaya dan pariwisata dalam mewujudkan masyarakat Barut mandiri sejahtera. Dan penjabaran misi tersebut sesuai dengan misi pada Dinas Budparpora, peningkatan sarpras wisata, pengembangan objek pariwisata, dan pendidikan kepariwisataan, yang dalam tugas implementasi proyek perubahan ini diselaraskan pula dengan salah satu dari 4 Fokus Reformasi Birokrasi Tematik Presiden RI yaitu pengentasan kemiskinan.
Kelompok masyarakat yang dibentuk dalam Pokdarwis yaitu masyarakat Desa Luwe Hulu yang berdasarkan kesepakatan masyarakat Luwe Hulu diberi nama Pokdarwis Cahaya Khatulistiwa. Selanjutnya kelompok masyarakat Desa Nihan Hilir dengan nama Pokdarwis Sama Sanang Wisata.
Karena masing-masing memiliki potensi daya tarik wisata yaitu Air Terjun Jantur Doyam di Desa Nihan Hilir dan Ongkong Park di Desa Luwe Hulu.
Untuk otu, pengukuhan Pokdarwis dua desa tersebut dirangkai dengan Sosialisasi Sadar Wisata bagi seluruh pengurus dan anggota. Kemudian Gerakan Aksi Sapta Pesona yang dilakukan di objek wisata dengan jumlah peserta 50 org.
Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mendorong masyarakat para pelaku ekonomi kreatif dan pelaku usaha pariwisata untuk meningkatkan Pariwitakemampuan melalui 4 aspek esensial di sektor parekraf, yaitu kebersihan, keindahan, kesehatan, dan keamanan yang baik.
Drngan kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara Kepala Dinas Budparpora dan 7 (tujuh) perusahaan yang ada di wilayah Kecamatan Lahei Barat.
Adapun tujuh perusahaan tersebut, yaitu PT Victor Duatiga Mega, PT Pada Idi, PT Balengkong Mineral Resaurce, PT Medco Enerdy Bangkanai, PT Prima Sarana Gemilang, PT Tata Bara Utama dan PT Wana Intiga Kahuripan.
Karena -dalam kesepakatan tersebut pihak perusahaan memberikan dukungan yaitu turut memelihara potensi objek wisata di dua desa tersebut. Dan juga dalam rangka pengembangan ekonomi lokal melalui pariwisata.
Kemudian juga bentuk dukungan dari pihak perusahaan yaitu berupaya dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia masyarakat sekitar objek wisata di daerah.(Uzi)