METROKalteng.com
NEWS TICKER

Pasein PDP Barut Merupakan Kepsek Di Kecamatan Montallat

Thursday, 11 June 2020 | 9:47 am
Reporter:
Posted by: metrokal
Dibaca: 27

Muara Teweh, (METROKalteng.Com) – Peritiwa wafatnya pasien dalam pengawasan (PDP) berinisial S (63) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara (Barut) Minggu (7/6) membawa konsekuensi serius. Ternyata RS, istri S, seorang kepala sekolah (kasek) di Kecamatan Montallat juga dinyatakan reaktif dari hasil rapid test (tes cepat).

Juru bicara Tim Gugus sekaligus Plt Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara H Siswandoyo, Selasa (09/06/2020) kemarin sekitar pukul 10.30 WIB membenarkan, pasutri S dan RS dirapid test di Muara Teweh, hasilnya reaktif. “Setelah suaminya diketahui reaktif, kami langsung melakukan rapid test terhadap istrinya, RS. Ternyata reaktif juga,” tandas H Siswandoyo.

Berdasarkan hasil tracing, kemudian tim Gugus Tugas Covid-19, dan diketahui pasutri tersebut memiliki riwayat perjalanan dari Banjarmasin. Pasutri ini berada di Banjarmasin sejak Maret 2020 lalu dan kembali ke Muara Teweh, Rabu (3/6) lalu.

Kedua pasein lanjut Siswandoyo menggunakan sarana KM Pancar Mas langsung ke Muara Teweh, tanpa singgah di Kecamatan Montallat. Pasein tersebut tinggal di sebuah rumah di Gang di Kelurahan Lanjas.

“kemudian Minggu (07/06/2020), Kapsek berinisial S ini dibawa ke RSUD Muara Teweh dengan keluhan sesak napas, batuk-batuk, dan demam tinggi, sehingga dirawat di ruang isolasi,” pungkas H Siswandoyo.

Dan sejak Minggu sore sampai malam kondisi Kepsek S sebenarnya mulai membaik. Namun pada Senin (7/6) pukul 01.00 WIB, kondisinya menurun drastis. “Kepsek S juga di lakukan rapid test kembali, hasil reaktif mengarah ke Covid-19,” tegas H Siswandoyo.

Selanjutnya, Minggu pukul 11.00 WIB, S meninggal dunia di RSUD Muara Teweh. Pukul 13.00 WIB Kepsek S yang telah dinyatakan sebagai PDP dimakamkan di TPU Km 7, Jalan Negara Muara Teweh-Puruk Cahu dengan protokol Covid-19.

Sementara itu, hasil rapid test terhadap ABK KM Pancar Mas, dari 11 orang yang lakukan rapid test, 1 (satu) orang dinyatakan reaktif. Dan yang 10 orang ABK lainya diminta untuk melakukan isolasi mandiri.

Satu orang yang dinyatakan reaktif hasil rapid test saat ini di rujuk ke RSUD Muara Teweh. Dan KM Pancar Mas ditahan untuk sementara di pelabuhan daerah oleh Dinas Perhubungan serta dilakukan penyemprotan cairan disinfektan.

“Sedangkan untuk 10 ABK KM Pancar Mas kembali kita lakukan rapid test ulang 7 (tujuh) sampai dengan 10 hari kedepan,” pungkas H Siswandoyo, Rabu (10/06/2020). (Uzi).

Contak Redaksi 081349007114, 081250001889