Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Pelabuhan Daerah Dinas Perhubungan Kabupaten Barito Utara (Dermaga Dishub Barut) di Jalan Panglima Batur Muara Teweh saat ini kondisinya sangat memperihatinkan dan perlu penanganan segera.
Pelabuhan keberangkatan dan kedatangan kapal penumpang (Bis Air) ini sudah sangat tua dan satu-satunya pelabuhan yang di tuju oleh masyarakat yang akan berangakat maupun datang ke Kota Muara Teweh menggunakan sarana transportasi air, seperti kapal penumpang, kapal motor, speed bood dan transportasi sungai lain.
Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan fakta dan sarana tempat kerja para petugas yang ada di pelabuhan dermaga tersebut. Hal ini di karenakan tempat kerja atau ruang kerja petugas untuk melakukan aktivitas kerja tidak layak lagi digunakan sebagai ruangan kerja karena lantai dasar dari ruangan sering tergenang air bila banyak penumpang yang menumpuk dipelabuhan.
“Sudah beberapa kali kami beri penyangga seperti drum, kayu untuk menaikan lantai ruangan kerja kami agar tidak tergenang air, tapi yang namanya bangunan terapung (Lanting-red) yang sudah tua mau apa dikata lama-kelamaan tetap patah dan kembali seperti semula tergenang air,” kata salah seorang petugas yang namanya enggan dipublikasikan.
Sementara dihubungi terpisah Kepala Dinas Perhubungan Barito Utara H Fery Kusmiadi saat ditemui diruang kerjannya Selasa (2/3/2021) mengatakan, disaat situasi sekarang ini dengan adanya pemotongan anggaran dan juga terjadinya musibah COVID-19 (refocusing) otomatis anggaran belum tersedia untuk perbaikan pelabuhan bongkar muat.
“Pada prinsifnya itu kami perhatikan karena situasinya tidak memungkinkan dan seperti ini mau apa dikata,” kata H Fery yang juga pernah menjabat Kepala Dinas PUPR baru- baru ini..
Dikatakannya, bahwa Dinas Perhubungan Barut sudah memprogramkan tapi dengan situasi sekarang ini anggaran tidak memungkinkan.
“Kondisi pelabuhan Muara Teweh kondisinya sudah termakan usia, sehingga sedih kita melihat keadaan bangunan yang tidak layak untuk digunakan dan kita juga memahami situasi sekarang ini dengan adanya pemotongan anggaran diselurun provinsi dan Kaabuoaten/kota,” pungkasnya.(Uzi)