Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Pemkab-Barut) melalui Bupati Barut, H Nadalsyah yang didampingi Sekretaris Daerah (Sekda), unsur FKPD, Kepala DLH, Kepala BPBD, dan Kepala Manggala Agni mengikuti Rapat Virtual terkait instruksi Presiden Republik Indonesia terkait pencegahan Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla) yang dilaksanakan bertempat dirumah jabatan Bupati Barut,Senin (22/2/2021).
Sejumlah pihak yang menangani karhutla turut serta mengikuti rapat secara virtual termasuk kepala diundang langsung ke Istana Negara di Jakarta.
Sementara Menko Polhumkam, M Mahfud, MD menyampaikan bahwa berkaca pada pengalaman kebakaran hutan yang hebat pada tahun 2015 lalu, hingga pada akhirnya negara tetangga melakuksn protes kepada Pemerintah RI, sehingga penataan penanganan karhutla, hingga saat ini jumlah kebakaran hutan telah berkurang cukup signifikan.
Karena adanya upaya Pemerintah tersebut membuahkan hasil, hingga tahun 2020 tidak terjadinya kabut asap di beberapa wilayah yang dulunya sering mengalami kabut asap, namun karena penanganan Karhutla ditanah air cukup baik sehingga asap lintas negara tidak lagi terjadi.
“Dengan demikian akhirnya Pemerintah RI tidak ada lagi tekanan internasional dan dapat memfokuskan dalam penanganan Covid-19,” tukas Menko Polhukam Mahpud MD.
Sehingga keberhasilan di tahun 2020 diharapkan jangan sampai membuat lengah, terlebih untuk daerah yang masih rawan karhutla.
Presiden RI, Joko Widodo menegaskan, bahwa setiap tahun sejak 2015 lalu, Pemerintah rutin menggelar pertemuan dan rapat terkait penanganan karhutla.
“Untuk sekedar mengingatkan kepada semus pihak agar tidak lupa pada regulasi yang telah disepakati pada tahun 2016,” tegas Jokowi.
Sementara Pangdam dan Kapolda, apabila di wilayahnya terjadi kebakaran hutan yang tidak dapat menangani secara serius maka terancam akan diganti.
Karena sesuai dengan data BMKG, sampai bulan April, di wilayah Indonesia curah hujan masih cukup tinggi. “Puncaknya pada bulan Agustus, kita harus waspadai dan persiapankan penanganan karhutla,” tegas Prediden RI,Joko Widodo.
Instruksi Presiden RI terkait langkah-langkah yang dilakukan dalam penanganan karhutla, yaitu dengan memprioritas pencegahan, pemantauan bagi daerah yang rawan karhutla, update data, infrastruktur monitoring data hingga kebawah.
“Pencarian solusi yang permanen dalam penanganan karhutla. 99 persen faktor utama dalam karhutla adalah ulah manusia,” tandas Presiden RI.(Uzi)