Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Pemerintah Kabupaten Barut (Pemkab-Barut), melaksanakan rapat dalam rangka persiapan pembelajaran tatap muka semester genap tahun 2020/2021, di aula Setda, Lantai I, Rabu (30/12/2020).
Kegiatan rapat dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Barut, Ir H Jainal Abidin didampingi anggota Komisi A DPRD Barito Utara Mustapa Joyo Muhtar dan Hj Nety Herawati, mewakili Dandim 1013/Mtw, dan mewakili Kapolres Barito Utara dan dihadiri dinas instansi terkait.
“Proses belajar tatap muka nantinya dilaksnakan secara betul sesuai dengan protokol kesehatan. Dan ini nantinya juga akan dilakukan simulasi,” tandas Sekda H Jainal Abidin saat memimpin rapat.
Dikatakan Sekda, dari hasil simulasi ini nantinya dapat menjadi acuan, kemudian sekolah mana saja yang akan melakukan sesuai dengan protokol kesehatan dan akan direkomndasikan oleh pemerintah daerah.
Sementara menurut Sekda H Jainal Abidin, dengan adanya rencana belajar tatap muka tersebut, pihak sekolah juga dapat menjaga, keluar masuknya orang atau siswa dan siswi termasuk jajanan di sekolah, karena ini menyangkut orang banyak.
“Oleh karena itu, pihak sekolah diminta terlebih dahulu akan melakukan simulasi sebelum masa belajar tatap muka dilaksanakan pada minggu ketiga Januari 2021,” turur Sekda H Jainal Abidin.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Hery Jhon Setiawan menyebutan, dimulainya pembelajaran tatap muka pada semester genap berdasarkan keputusan bersama 4 Menteri, yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes)dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Lebih lanjut Heri Jhon, rencana belajar tatap muka, kepala sekolah akan melakukan rapat dengam pihak komite dan orang tua wali untuk langkah persiapan. Kemudian hasilnya disampaikan kepada Dinas Pendidikan Barito Utara.
“Sehingga dengan dasar itu, Dinas Pendidikan Barito Utara akan memberikan rekomendasi untuk belajar tatap muka di sekolah,” pungkasnya.
Saat ini kata Hery Jhon Setiawan, 82 persen orang tua wali menyetujui belajar tatap muka dengan memberikan surat pernyataan, dimana hampir semua orang tua menyetujui. Sedangkan sisanya masih belum. Sehingga ini tetap dilakukan belajar dengan system daring. (Uzi)