Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Peningkatan kasus Covid-19 di India menjadi perhatian besar Pemerintah Indonesia, dimana terjadi lonjakan dari 9 ribu kasus perhari menjadi 350 ribu kasus perhari. Hal tersebut disebabkan sikap abai masyarakat India terhadap protokol kesehatan (Prokes).
Karena warga di negara tersebut nekat menggelar ritual keagamaan, politikus aktif lagi menghelat kampanye, kelengahan mematuhi protokol pencegahan Covid-19 mewarnai pelbagai aktivitas. Indonesia dari segi kepadatan penduduk, perilaku masyarakat, serta kebudayaan mirip dengan India yang belum lama ini digelar.
Terkai dengan ikhwal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam arahannya kepada seluruh Kepala Daerah dan unsur FKPD serta pejabat pemerintah daerah se Indonesia melalui video conference (Vidcon), Rabu (28/4/2021).
Dikabupaten Barut, rangkaian kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati, H Nadalsyah didampingi Wakil Bupati Sugianto Panala Putra, Sekretaris Daerah Ir H Jainal Abidin, unsur FKPD dan Asisten Sekda dan kepala perangkat daerah.
Presiden Jokowi menyampaikan dua hal penting untuk ditindaklanjuti yakni penangulangan Covid-19 dan penguatan ekonomi. Presiden Joko Widodo merasa kwatir terkait kebiasaan masyarakat Indonesia yang melakukan perjalan mudik lebaran.
“Saya sangat yakin,jika Pemda dibantu dengan Forkopimda turut dalam pendisiplinan protkes, maka kekawatiran terhadap penyebaran wabah Virus Corona tidak terjadi,” ungkap Presiden RI, Jokowi.
Untuk itu,Presiden RI joko Widodo meminta kepada seluruh kepala daerah dan bagaimana agar dapat tetap melaksanakan disiplin protkes secara ketat bagi daerah masing-masing.
Dalam upaya untuk penguatan ekonomi nasional, Presiden RI, Joko Widodo mengungkapkan, hingga saat ini masih banyak dana yang mengendap di bank-bank daerah. Untuk itu segera belanjakan APBD, karena pada saat ini yang tertinggi adalah belanja pegawai yakni sebesar 63 persen sedangkan belanja modal hanya 5,3 persen.
Bupati Barut, H Nadalsyah menyampaikan kepada Sekretaris Daerah agar menindaklanjuti arahan yang diberikan oleh Presiden, terutama melarang para ASN lingkup Pemerintah Kabupaten Barut untuk melakukan perjalanan mudik lebaran Idul Fitri 1442 H.
Terkait penguatan ekonomi, Bupati mengharapkan agar transfer dana dapat direalisasikan. “Dengan komposisi yang ada, bila tidak ada transfer kita hanya mampu membayar belanja pemerintah sampai dengan bulan Mei,” Ujar Bupati Barut, H Nadalsyah.(Uzi)