Muara Teweh, (METROKalteng.com) – PT. Austral Byna yang bergerak disektor perkayuan, menggelar konsultasi publik terkait penyampaian hasil survey lapangan oleh Tim Metta dan Fairatmos Nilai Konservasi Tinggi (NKT) pada PBPH PT. Austral Byna, bertempat di Aula kantor Bappedalitbang, Selasa (2/7/2024).
Perwakilan Management PT. Austral Byna Hasbullah Idung, dalam sambutannya menyampaikan bahwa PT. Austral Byna telah bekerjasama dengan salah satu perusahaan Konsultan yaitu Fairatmos yang ber alamat di Bogor yang sudah berpengalaman terkait dengan Konservasi Hutan dalam mengatasi tantangan perubahan iklim yang dihadapi, khususnya indonesia.
“Beberapa bulan yang lalu tim Fairatmos dan Metta telah melakukan penelitian Survey kelapangan di beberapa titik dalam Areal PBPH PT. Austral Byna, dan juga mengunjungi serta berdialog langsung ke beberapa responden, di 43 (empat puluh tiga) Desa dan Kelurahan yang berada didalam dan sekitar Areal PBPH PT. Austral Byna,” kata Hasbullah Idung.
Hasbullah Idung juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak- bapak dan Ibu- ibu serta hadirin yang dengan tulus ikhlas meluangkan waktu untuk hadir.
Dijelaskannya, maksud dan tujuan dari pokok konsultasi publik ini, yakni mengidentifikasi dan memetakan keberadaan area Nilai Konservasi Tinggi (NKT) di HPH PT. Austal Byna berdasarkan elemen kunci dan status terkini.
“Menyediakan basis data dan informasi sebagai rekomendasi rencana tata guna dan/atau tata guna lahan dalam mewujudkan produktivitas yang berkelanjutan Menyusun Rencana Kelola Area Konservasi,” jelasnya.
Sementara Kepala Desa Tongka, Edi Sumantri mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik pelaksanaan kegitan konsultasi publik terkait penyampaian hasil survey lapangan oleh Tim Metta dan Fairatmos Nilai Konservasi Tinggi (NKT) pada PBPH PT. Austral Byna.
Edi Sumantri menyebutkan, atas nama Pemdes Tongka, dirinya sangat berterima kasih kepada PT. Austral Byna. Dengan adanya konsultasi publik ini, bahwa perusahaan mempunyai ikhtikad baik dan keterbukaan untuk berkomunikasi dengan masyarakat dan pihak-pihak lainnya.
“Karena bagaimanapun perusahaan tidak berdiri sendiri tapi membutuhkan pihak-pihak lain baik masyarakat maupun instansi lainnya, dan yang penting juga dengan adanya kegiatan seperti ini masyarakat dapat mengetahui juga sejauh mana kinerja perusahaan selama ini, apakah udah sesuai atau belum standar pengelolaan hutan lestari,” ucapnya.
Pada kegiatan konsultasi publik PT. Austral Byna turut dihadiri oleh Camat Lahei dan dua Kades, Camat Gunung Timang bersama empat Kadesnya, Camat Teweh Timur dan empat Kadesnya, Camat Gunung Purei dan enam Kadesnya, Camat Teweh Baru, empat Kadesnya. (Red)