Muara Teweh, (METROKalteng.com) – PT Berkat Bumi Persada (BBP) Muara Teweh adalah salah satu perusahaan yang menanamkan investasinya pada disektor pertambangan batu bara diwilayah desa Pendreh, Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah (Kalteng).
Namun akhir-akhir ini perusahaan tambang tersebut telah merumahkan sebanyak 14 kariyawan lokal. Ikhwal merumahkan kariyawan tersebut diutarakan H Sukarjo yang bertindak selaku kuasa Direktur PT BBP Selasa (22/10/2019) di Muara Teweh.
Menurut H Sukarjo, dirumahkannya 14 kariyawan lokal, disebabkan karena kondisi sungai Barito yang masih belum stabil, sehingga rutinitas kesibukan operasi perusahaan untuk sementara tidak terlalu padat.
Oleh karenanya sejumlah kariyawan dirumahkan, namun jika nantinya air sungai Barito sudah mulai stabil pada saat musim penghujan, kariyawan yang telah dirumahkan oleh pihak perusahaan BBP akan direkrut dan ditarik kembali untuk bekerja melakukan aktivitas sesuai jobnya masing-masing.
“Sejumlah 14 kariyawan yang telah dirumahkan oleh perusahaan BBP akan melakukan aktivitas dan bekerja kembali, jika kondisi Daerah Aliran Sunagai (DAS) Barito dalam kondisi normal. Dengan demikian sejumlah kariyawan yang menggantungkan nasibnya diperusahaan yang saya pimpin jangan merasa kwatir, pada intinya kita akan tarik kembali untuk melakukan aktivitas sesuai dengan job dan skill yang dimiliki masing-masing kariyawan,” tandas H Sukarjo.
Ditambahkan H Sukarjo, terkait soal taget produksi tambang batu bara PT BBP tahun 2019 mencapai 400 metrikton, namun karena pada saat ini harga penjualan batu bara mengalami penurunan (anjlok), ditambah lagi keadaan debit sungai Barito belum stabil yang kadang kala mengalami naik dan juga terjadi pendangkalan, sehingga hasil produksi tambang batu tidak dapat diangkut atau dimilirkan dengan menggunakan alat transportasi berupa kapal tongkang,” ujar H. Sukarjo.(Uzi)