Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Pada saat Virus Corona melanda wilayah Indonesia pada Maret 2020 lalu, semua sekolah madrasah di Kabupaten Barito Utara (Kab-Barut) hanya dapat melaksanakan pembelajaran dengan metode jarak jauh secara daring maupun secara luring.
Untuk itu, pada Senin tanggal 15 Pebruari 2021 lalu, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barito Utara (Kemenag-Barut) telah menerbitkna rekomendasi kepada madrasah dan RA untuk memulai melaksanakan upaya proses belajar mengajar tatap muka antara guru dan para murid.
Di Kabupaten Barut, ada 28 sekolah madrasah, baik itu jenjang Raudhatul Atfhal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) maupun Madrasah Aliyah (MA) yang melaksanakan proses belajar dan mengajar secara tatap muka.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barito Utara HM Yusi Abdhian melalui Kasi Pendidikan Madrasah Almubasir Rabu (15/2/2021) di Muara Teweh mengatakan dari total 28 satuan pendidikan yang berada di bawah binaan Kemenag Barito Utara, ada sekitar 20 satuan pendidikan yang sudah siap memulai PBM tatap muka pada bulan pebruari ini.
Dikatakan Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Barito Utara, pihaknya sejak mulai awal Januari 2021 telah melakukan koordinasi ke berbagai instansi terkait serta mengajukan permohonan ke Satuan Tugas COVID-19 Kabupaten maupun kecamatan untuk mendapatkan izin PBM tatap muka.
“Meskipun PBM tatap muka ini telah berjalan namun pihaknya tetap melaukan pengawasan dan bekerjasama dengan Satgas COVID-19 Kabupaten Barito Utara maupun Kecamatan untuk di evaluasi, dan tetap menjalankan protokol kesehatan,” kata Mubasir.
Lebih lanjut Almubasir menandaskan, dari hasil pemantauan dan evaluasi inilah nantinya apakah PBM tatap muka ini tetap dilanjutkan atau sebaliknya dihentikan, jika tak memenuhi syarat protokol kesehatan (Protkes) maka PBM bisa dihentikan.(Uzi)