Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Masa transisi dari musim kemarau dan memasuki musim penghujan di Kabupaten Barito Utara (Barut) masyarakat khususnya bayi dan balita mengalami diare dan muntaber mencapai angka 656 orang.
Jumlah penderaita diara dan muntaber tersebut berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Barito Utara per September hingga 13 Oktober 2019.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara, H Siswandoyo kepada wartawan, Minggu kemarin mengatakan dari 656 orang penderita diare dan muntaber terssebut ditangani oleh Puskesmas dan RSUD Muara Teweh.
Pada September 2019, kata Siswandoyo, jumlah penderita diare dan muntaber sebanyak 391, sementara pada 1-13 Oktober jumlah penderita sudah mencapai 265 orang.
“Rata-rata penderita diare dan muntaber tersebut di derita oleh bayi dan balita. Karena mereka rentan terhadap penyakit,” tandasnya.
Dikatakan, terserangnya wabah diare pada umumnya terhadap anak dibawah lima tahun ini, akibat perubahan cuaca atau pancaroba dari musim kemarau memasuki musim penghujan. Dia juga mengungkapkan bahwa, penyebab diare dan muntaber ini dikarenakan makanan dan minuman yang kurang higienis.
Sehingga untuk hal tersebut, diharapkan agar masyarakat dapat memilih makanan yang sehat dan meminum air yang benar-benar sudah dimasak. Apabila air munum masyarakat tersebut dari sungai, maka hendaknya harus direbus terlebih dahulu, begitu juga untuk air minum isi ulang, sehingga air yang diminum terbebas dari bakteri yang menyebabkab diare,” tukasnya.
Pemerintah daerah maupun Dinas Kesehatan Barito Utara sangat berharap sekali kepada masyarakat untuk bisa mengikuti cara dan pola hidup sehat agar serangan penyakit dapat dicegah serta dihindari.(Uzi)