Muara Teweh, (METROKalteng.Com) – Mengacu dengan hasil Test Swab Polymerase Chain Reaction (PCR) terhadap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Barito Utara (Barut), SP (57) meninggal dunia di Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangka Raya Sabtu, 27 Juni 2020 pukul 14.30 WIB dan dimakamkan secara protokol kesehatan pada Sabtu, 27 Juni 2020 malam lalu dan dinyatakan positif terpapar Covid-19.
Sementara, juru Bicara Gugus Tugas Penangangan Covid-19 Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah (Kalteng), H Siswandoyo di Muara Teweh, Minggu (28/06/2020) malam menyebutkan, dengan mengacu hasil laboratorium swab PCR dari RS Doris Sylvanus Palangka Raya atas nama SP dinyatakan terkonfirmasi positif terpapar Covid-19.
“Minggu malam, kami baru saja menerima hasil laboratorium swab PCR dari RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya atas nama SP, ternyata konfirmasi positif COVID-19, hal ini sangat mengejutkan padahal beberapa kali kami rapid test atau tes cepat beliau hasilnya non reaktif,” kata H Sisawndoyo yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara ini, Minggu (28/06/2020) malam.
H Siswandoyo mengatakan, kontak erat almarhum SP akan dilakukan pelacakan dan jika lebih banyak kontak eratnya maka kita mohon untuk kantor Dinas Lingkungan Hidup Barut untuk sementara ditutup dan dilakukan penyemprotan desinfektan secara menyeluruh.
“Dari hasil penelusuran kontak erat beliau banyak melibatkan orang, maka kita mohon untuk kantor Dinas LH Barut ditutup untuk sementara dan dilakukan penyemprotan disinfektan secara menyeluruh,” tukas H Siswandoyo.
Kadis LH Barut, SP menghembuskan napas teakhirnya pada Sabtu (27/06/2020) sekitar pukul 14.30 WIB dimakamkan secara protokol kesehatan di Palangka Raya kendati pada saat itu hasil tes swab PCR masih belum dikeluarkan.
Pada hari Sabtu (27/06/2020) Plt Kadis Kesehatan Kabupaten Barut H Siswandoyo menyebutkan, Direktur RS Doris Sylvanus, Yayu Indriaty menyarankan pemakaman dilaksanakan menunggu hasil laboratorium PCR swab yang keluar sekitar pukul 20.00 WIB malam.
Pihak keluarga almarhum menerima saja sebelum hasil laboratorium keluar dan pemakaman dengan protokol kesehatan Covid-19. “Jadi pihak keluarga tetap memakamkan beliau dengan protokol kesehatan meski hasil swab belum keluar dari rumah sakit,” tukas H Siswandoyo.(Uzi)