Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Barito Utara (Barut) terus melakukan rapid test kepada puluhan orang, Rabu (08/07/2020) kemarin, sejumlah orang diambil sampel darah karena pernah kontak erat dengan pasien positif Covid-19 Di Muara Teweh.
Dari 34 orang yang di Rapid Test adalah merupakan jemaat GKE Muara Teweh, 25 orang lagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 1 orang pelajar. Dari hasil rapid test tersebut 3 (tiga) jemaat GKE, RDT reaktif artinya bukan orang yang terpapar Covid-19.
Sementara, Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Barut, H Siswandoyo mengatakan ada sekitar 60 orang menjalani rapid test di laboratorium kesehatan daerah.
Mereka adalah, terdiri dari 34 jemaat gereja, 25 ASN Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) dan 1 (satu) orang pelajar. Hasilnya, ada tiga orang jemaat gereja RDT reaktif. Mereka berinisial BH (laki-laki), WF (perempuan) dan DA (perempuan).
“Yang lainnya non reaktif termasuk seorang pelajar minta rapidtest untuk keperluan ke luar daerah mengikuti test perkuliahan,” kata Siswandoyo, Rabu (08/07/2020).
Lalu bagaimana dengan ketiga jemaat gereja GKE yang RDT nya reaktif, apakah langsung di isolasi di rumah sakit guna dilakukan perawatan lanjutan. Plt Kadis Kesehatan Barut menyebutkan, pada saat ini mereka di minta untuk melakukan isolasi di rumah masing-masing, dengan tetap di pantau oleh tenaga kesehatan dari gugus tugas Barut.
“Untuk ruang isolasi kita di rumah sakit masih penuh, nanti kan ada yang keluar mereka yang kemarin hasil swab nya negatif. Sekarng masih observasi. Jika sudah memungkinkan baru tiga jemaat GKE ini kita isolasi,” tegas Siswandoyo.
Sementara itu informasi yang di peroleh ketika jemaat GKE Muara Teweh yang diketahui RDT nya reaktif, di ketahui berprofesi tenaga pendidik (guru). Sehari sebelumnya, ada sebanyak 32 jemaat GKE yang diambil sampel darah (rapid test), dan diketahui satu jemaat RDT reaktif berinisial N, salah ASN di Dinas PPKA.(Uzi)