MuaraTeweh, (METROKalteng.com) – Sebagai bentuk perhatian dan tanggungjawab perusahaan terhadap pembangunan yang berada diwilayah kerja perusahaan, PT Bukit Intan manunggal (BIMA) membantu warga setempat dengan program Corporate Social Responsibility (CSR).
“Managemen PT BIMA merumuskan kebijakan dan harus ada rangkaian kegiatan CSR, sehingga dengan dasar tersebut kami untuk bisa memberikan apa yang bisa kami berikan untuk membantu warga yang berada di areal kerja kami, itu salah satu bentuk kegiatan CSR kami” kata Project Manager PT BIMA,Anang Suwanto.
Disebutkannnya, bahwa rangkaian kegiatan CSR ini tidak hanya untuk satu desa, namun desa-desa yang berada di wilayah kerja perusahaan di wilayah Kecamatan Teweh Selatan. Ada 4 (empat) Desa yang ada diwilayah kerja PT BIMA yaitu Desa Trinsing, Desa Bintang Ninggi I dan Bintang Ninggi II dan Desa Trahean Kecamatan Teweh Selatan,Kabupaten Barut.
Terkait dengan program CSR PT BIMA, Anang juga menyebutkan, bahwa bantuan unit untuk perbaikan jaringan irigasi di Desa Trahean namun juga kegiatan-kegiatan lain seperti bantuan pupuk untuk para petani.
“Kami berharap dengan adanya bantuan CSR dari perusahaan bisa menunjang dan memberikan manfaat bagi warga setempat yang berada di wilayah kerja perusahaan. Program CSR PT BIMA bisa memberikan manfaat untuk warga masyarakat yang ada disekitar,” katanya.
Untuk perwakilan dari pemerintah daerah dan masyarakat petani, Kepala Dinas Pertanian Barito Utara Ir Setia Budi menyampaikan ucapan terima kasih kepada manajemen PT BIMA yang sudah membantu khusunya peminjaman unit alat berat untuk perbaikan jaringan irigasi dalam program optimasi lahan persawahan maupun lahan rawa.
“Mewakili pemerintah dan masyarakat petani di Desa Trahean, kita sampaikan ucapan terima kasih sudah dibantu unit excapator. Dan seperti yang sudah kita lihat hasil pekerjaan ini. Alhamdulillah pekerjaan kita sudah melampaui dari target yang ditentukan sekitar 1.200 meter dengan bantuan dari perusahaan ini ternyata sudah menyelesaikan hampir 5000 meter (5 Km) saluran irigasi,” kata Setia Budi.
Adanaya persoalan irigasi di Desa Trahean dan Transbangdep ini dalam pengelolaan sawah tersebut diharapakan bisa terselesaikan semua dan bagi lahan yang dulunya sulit kering tergenang air, dengan adanya perbaikan irigasi ini bisa dimanfaatkan saluran irigasi ini berjalan secara optimal,sesuai harapan para petani.
“Smoga untuk kedepannya, kita selalu koordinasi untuk membahas hal serupa seperti ini untuk memaksimalkan lahan yang ada di daerah Transbangdep, Trahean dan Trinsing. Karena di daerah ini merupakan sentra tanaman padi sawah. Dan bisa menuju ketahanan pangan termasuk juga mengantisipasi pandemi Covid-19 ini, dan mudah-mudahan daerah kita tidak terjadi rawan pangan diwilayah kabupaten Barut,” tandasnya. (Uzi)