Muara Teweh, (METROKalteng.com) – Sejumlah pejabat dilingkungan Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Pemkab Barut) dibuat resah oleh oknum yang mengaku tim auditor Badan Pemeriksa Keuangan perwakilan Kalimantan Tengah (Kalteng).
Oknum tersebut mengaku sebagai Ketua Tim Audit untuk Wilayah Kabupaten Barut dari BPK RI Perwakilan Provinsi Kalteng, dan bahkan penipu mengatas namakan Intel Kejaksaan Negeri Barut dan anggota DPRD Barut. Berkaca dengan peristiwa ini hendaknya perlu diwaspadai, karena oknum tersebut hendak meminta sejumlah uang.
Diprediksi, sepak terjang pelaku masih ada lagi pejabat lainnya yang sempat dihubungi oleh oknum yang tidak bertanggungjawab tersebut guna meminta sejumlah uang kepada calon korban.
Modus pelaku ini merupakan aksi percobaan untuk melakukan penipuan via telpon dan chat WhatsApp (WA), dengan berpura-pura menelpon berkali-kali tetapi terputus dengan alasan ada gangguan jaringan, sehingga pejabat yang jadi sasaran diarahkan mengggunakan chat di WA.
Salah seorang pejabat di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Barito Utara, SR mengatakan bahwa dirinya mendapat telpon pada Jumat 4 Maret 2022 sekitar pukul 16.52 WIB dari nomor telpon 0813 2244 2929, yang mengaku dari Ketua Tim Audit BPK RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah untuk wilayah Kabupaten Barito Utara.
“Kami diminta bantuan untuk kebutuhan pembayaran angsuran kredit rumah di Jakarta, namun saya tidak melayani apa yang diminta oleh pelaku dengan alasan uang di rekening dan saldo dalam keadaan kosong,” jelas SR dihubungi wartawan melalui sambungan WhatsApp (WA), Minggu (6/3/2022).
SR merasa curiga ada telpon tersebut, sedangka tim BPK RI Perwakilan Kalteng sudah menuju Palangka raya pada hari Kamis (3/3/2022). Dan yang bersangkutan mengaku masih berada di Kabupaten Barito Timur untuk mengambil dokumen yang ada di daerah tersebut.
Kemudian SR merasa curiga dan menghubungi salah satu anggota tim BPK untuk menanyakan keberadaan Ketua tim dan rombongan, apakan sudah berada di Palangka Raya. “Anggota tim itu mengatakan bahwa dirinya dan ketua tim serta rombongan sudah tiba di Palangka Raya pada Kamis malam atau malam Jumat,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa bukan dirinya saja yang mendapat telapon dari oknum tersebut. Kepala Dinas PUPR dan Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas PUPR juga menerima telpon dari oknum tersebut.
“Setelah menelpon Kadis PUPR, yang bersangkutan kembali menelpon salah seorang staf di Dinas PUPR menanyakan uang. Dimana staf tersebut katanya disuruh oleh Kadis PUPR untuk mentrasfer uang sebanyak Rp6,5juta. Namun staf tersebut mengatakan bahwa uang di kas tidak ada,” katanya.
Lebih lanjut SR mengatakan dirinya juga menerima WA dari oknum yang mengaku anggota DPRD Barito Utara. Dalam pesan WA yang dikirim oknum tersebut dirinya meminta nomor Kabid Anggaran BPKAD. Namun apa yang diminta oleh oknum tersebut tidak dilayani.
Untuk itu ia berharap kepada para pejabat di daerah ini untuk tidak melayani apa bila ada nomor yang tidak dikenal atau tidak terdaftar di hp jangan dihiraukan. Dan terlebih dahulu di konfirmasi kepada yang bersangktan.
“Jangan mudah percaya jika mendapat telepon atau chat dari seorang yang mengaku pejabat. Jika memiliki kontak asli kenalan, bisa langsung menghubungi yang bersangkutan untuk memastikan apakah benar atau tidak,” pungkasnya.(Uzi)