Gunung Mas, (METROKalteng.com) – Asisten II Setda Kabupaten Gunung Mas, Richard F Lundju membuka langsung kegiatan Pemetaan Analisis dan Penyusunan Rencana Aksi Daerah Tahun 2021 di ruang rapat lantai 1 Kantor Bupati Gunung Mas, Rabu (16/6/2021).
Dalam sambutannya, Richard menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan program nasional, salah satu untuk mengatasi permasalahan stunting di Kabupaten Gunung Mas. “Program ini ada delapan aksi yang memang sudah dilaksanakan untuk beberapa perangkat daerah di dalam kegiatan DPA atau renja mereka untuk program stunting harus dianggarkan pada tahun 2021 akhir atau di tahun 2022,” ujar Richard.
Lebih lanjut Richard menjelaskan, kegiatan ini tidak hanya satu perangkat daerah, Bappedalibang Gumas sebagai leding sektornya Disdikpora, DP2KBP3A, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, DPMD, DLHKP, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan, dan beberapa perangkat daerah lain.
Menurutnya, semua perangkat daerah terkait akan bersinergi dalam merencanakan suatu kegiatan yang nantinya akan bisa menurunkan stunting di Kabupaten Gunung Mas.
Penanganan Stunting di Kabupaten Gunung Mas memang tidak kelihatan. Kalau tidak ke desa-desa tidak jemput bola kita cari, mana sih anak-anak yang stunting itu tidak akan kelihatan. Karena yang namanya stunting itu, anak itu kelihatan seperti orang sehat. Tetapi dia kerdil, kurus dan berat badannya dibawah rata-rata.
“Hal itu ditunjukkan oleh data hasil survey yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan selama 3 (tiga) tahun terakhir dimana pada Tahun 2018 Prevalensi Balita stunting dari 40,1% menurun menjadi 33,0% pada Tahun 2020, akan tetapi masih jauh dari target Nasional yakni 14% yang diharapkan dapat dicapai pada Tahun 2024,” jelasnya.
Lanjut dia, penyebab terjadinya anak yang mengalami stunting bisa dari segi ekonomi yang kurang mantap, sehingga keluarga tidak bisa memberikan asupan atau asupan makanan yang layak kepada anak. Atau memang ada orang tua yang memang dianggap dalam kategori mampu atau pra sejahtera tetapi mereka belum mempunyai pengetahuan tentang bagaimana sih caranya untuk memberikan anak ini makanan dengan cukup gizi.
Adapun faktor kadang-kadang ada orang tua mempunyai kesibukannya masing-masing memberi makan ke anak hanya makanan instan saja, semantara makan-makan yang sipanya seperti itu gizinya tidak seimbang.
Program ini tidak bisa disebutkan satu dua tahun, paling tidak program lima tahun atau sepuluh tahun kedepan baru bisa kelihatan, karena program ini adalah berkesinambungan.
“Saya berharap dengan adanya kegiatan ini kita sudah mempunyai langkah-langkah ataupun program untuk menurunkan stunting yang ada di Kabupaten Gunung Mas,” tandas Richard. (DS)