Kuala Kapuas, (METROKalteng.com) – Mandomai merupakan salah satu kelurahan yang terletak di Wilayah Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah, yang juga merupakan salah satu perkampungan tertua diwilayah Kapuas.
Mandomai yang merupakan satu dari 17 kelurahan yang berada di wilayah Kapuas dengan jumlah desa sebanyak 12 Desa ini berada di daerah pesisir bantaran sungai Kapuas.
Mandomai sendiri memiliki beberapa situs berharga yang merupakan peninggalan sejarah. Beberapa peninggalan sejarah itu antara lain : Gereja Imanuel di Desa Saka Mangkahai yang didirikan pada tahun 1876. Gereja Imanuel mandomai sendiri sebagai gereja pertama dan tertua yang masuk cagar budaya.Di dalam altar gereja Imanuel tersebut terdapat tiga buah mozaik yang konon kini hanya tersisa di Mandomai (Indonesia) , Roma (Italy ) Dan Bremen (Jerman).
Selain memiliki gereja tertua, Mandomai juga terdapat Mesjid Al-Ikhlas yang berusia kurang lebih 114 tahun yang letaknya tidak jauh dari Lokasi Gereja Imanuel, selain itu terdapat pula Jembatan Mandomai yang dibangun pada tahun 1976 oleh siswa STM Mandomai yang pada zamannya sangat terkenal. Pembangunan jembatan tersebut atas gagasan Hendswik seorang warga negara Swiss.
Ada pula Huma Hai yang merupakan lambang persatuan dan kedamaian keluarga, terdapat pula sandung Arasbapajatu yang merupakan tokoh adat setempat yang meninggal pada tahun 1700 serta Sandung Indosangku yang merupakan istri dari Arasbapajatu.
Selain itu juga di TPU Mandomai terdapat sebuah makam yang merupakan Makam seorang Misionaris bernama CC Hendrik.
Misionaris C.C Hendrik merupakan seorang pendeta yang berasal dari Jerman, misionaris dari Zending Barmen ini datang pada tahun 1870 ke Indonesia.
Awak media METROKalteng.com yang berkesempatan untuk berkunjung ke wilayah tersebut menyempatkan untuk berbincang dengan Camat Kapuas Barat Eddy Sucipto yang pada saat tersebut turut didampingi oleh Lurah Mandomai Helki Romie, Minggu (11/04/2021).
“Pada tahun 2021 ini kami berkesempatan untuk mendapatkan bantuan guna perbaikan beberapa rumah ibadah, infrastruktur jalan untuk fasilitas pertanian yang berasal dari pemerintah kabupaten Kapuas. Dari beberapa program pembangunan yang diajukan, di tahun 2021 ini ada beberapa program yang menjadi prioritas yang tentunya bisa dilaksanakan sesuai dengan kemampuan pihak Kabupaten Kapuas,” tutur Eddy.
Dalam bidang pendidikan di wilayah Mandomai sendiri berjalan dengan baik, pihak Kecamatan sendiri telah berkoordinasi dengan pihak Korwil Kecamatan untuk dapat melaksanakan ujian Tatap muka langsung, namun dalam pelaksanaannya sendiri tetap dengan mengacu pada protokol kesehatan yang telah ditetapkan dan dianjurkan oleh pemerintah pusat dan Daerah.
Berkaitan dengan Jembatan Mandomai yang merupakan salah satu Ikon dari Mandomai itu sendiri yang sangat terkenal, dimana beberapa saat yang telah lalu sempat menjadi perbincangan masyarakat serta mendapatkan Pro dan kontra dari Masyarakat Kalteng, “Bangunan jembatan tersebut memang sudah sangat mengkhawatirkan kondisinya, karena memang jembatan tersebut berusia sangat tua, dibangun pada tahun 1976 dan ini tentunya sangat membahayakan bagi masyarakat yang melintasi jembatan tersebut,” jelasnya.
Tentunya ketika pembongkaran jembatan tersebut dilakukan pemerintah telah menyediakan akses jembatan penghubung lainnya yang bisa digunakan untuk akses transportasi bagi masyarakat. “Kami dari pihak kecamatan pun turut menyaksikan pembongkaran jembatan saat itu,dengan berpegang pada janji dari pemerintah Kabupaten untuk membangun kembali jembatan Mandomai tanpa merusak atau merubah bentuk jembatan awal, akan tetapi mungkin nantinya untuk bahan pembuatan jembatan akan berubah yang awalnya bahan utama jembatan terbuat dari kayu Ulin akan digantikan dengan Baja karena memang saat ini untuk kayu Ulin sudah sangat langka dan sulit didapatkan,” lanjut Dedi.
Lebih lanjut Dedi mengatakan “Kami persilahkan kepada Pemerintah Kabupaten, akan tetapi kami tegaskan agar jembatan segera di bangun kembali, walaupun pada saat pembongkaran telah disediakan jembatan penghubung lainnya, karena bagaimanpun jembatan tersebut merupakan Ikon dari Mandomai sendiri,” ujar Eddy. (Margareth)