Puruk Cahu, (METROKalteng.com) – Sejumlah warga Muara Laung I, Kecamatan Laung Tuhup, Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia, terus mengalami krisis akibat dampak banjir yang sangatvmemprihatinkan.
Selama 3 hari ini, air sungai Barito terus meluap, menyebabkan dampak signifikan tidak hanya pada kerusakan pemukiman, tetapi juga memaksa sejumlah sekolah, mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), untuk ditutup. Akses jalan yang terputus akibat banjir semakin mempersulit warga setempat untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.
Nuryadin, seorang warga Muara Laung I, mengungkapkan keadaan tersebut, “Selama 3 hari ini, air sungai Barito terus meluap, mengakibatkan kerusakan yang cukup parah di beberapa bagian kelurahan ini.
Sementara itu, Fandi Pratama, seorang pemuda setempat, menghadapi keterbatasan akses dan menyatakan keprihatinannya.
“Saya merasakan dampak langsung dari banjir ini dan khawatir dengan drastisnya kenaikan air. Akses jalan terputus, membuat sulit bagi kami untuk menjalankan aktivitas sehari-hari,” ucapnya.
Perkiraan sementara menunjukkan bahwa banjir ini merupakan yang terbesar setelah peristiwa serupa pada tahun 2013 lalu. Warga setempat berharap bantuan segera tiba untuk membantu mengatasi krisis ini.
Pemerintah dan relawan terus berkoordinasi untuk evakuasi dan memberikan pertolongan kepada warga yang terdampak, sambil terus memantau perkembangan situasi yang terus berkembang.
“Situasinya semakin serius, dan kami mengharapkan bantuan dari pemerintah setempat. Dukungan dalam evakuasi dan pemenuhan kebutuhan dasar sangat dibutuhkan untuk membantu masyarakat yang menghadapi masalah alam ini,” tambah Fandi Pratama pada Rabu (17/01/2024) di Muara Laung I. (***)
Penulis: Mukjizat pagihudin, Mahasiswa IAIN Palangkaraya Jurusan Komunikasi penyiaran Islam