Pueuk Cahu, (METROKalteng.com) – Belakangan ini serinnya terjadi fenomena menikah di usia muda dan hingga kinipun masih kerap terjadi di beberapa daerah di Kabuaten Murung Raya (Mura).
Karena terjadinya pernikahan itu sendiri merupakan sesuatu hal yang alami dan menjadi kodrat, namun dalam mengikatkan diri dalam pernikahan tidaklah asal bisa, tentu harus mempersiapkan diri secara matang.
Pernikahan bukanlah sebuah wadah permainan yang bisa dicoba- coba, karena pernikahan adalah merupakan ikatan rumah tangga permanen dan perlu dihindari , khususnya pernikahanmpafa usia muda.
Sementara itu, Plt kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, (P3ADALDUK KB) Murung Raya Lynda Kristiane Perdie mengatakan, sebagai generasi muda seharusnya lebih fokus pada pendidikan dibanding melakukan pernikahan pada usia dini
“Untuk itu, kami meminta untuk semua generasi muda yang ada di kabupaten Mura, baik itu perempuan maupun laki- laki janganlah melakukan pernikahan dini namun jadilah sebagai generasi pelopir berencana,” pinta Lynda Kristiane, Kamis (27/04/2023)
Karena jika mereka lebih dahulu mengedepankan untuk menuntut ilmu, tentu mereka akan mudah menggapai cita-citanya. Namun sebaliknya apabila mereka menikah diusia dini pasti mereka akan putus sekolah dan menjadi salah satu faktor menimbulkan bayi lahir stunting dan prematur.
Sebab, jika menikah di usia yang muda, rentan akan terjadinya permasalahan seperti perselisihan bahkan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). “Karena di usia remaja, anak cenderung masih memiliki emosi yang labil atau cara berpikir yang belum matang atau mumpuni,” sebutnya.
Untuk itu Kepada orang tua, istri bupati Perdie ini juga berharap mereka bisa meningkatkan pola asuh terhadap anak usia remaja, salah satunya untuk menghindari terjadinya kasus stunting.(Uzi)