Puruk Cahu, (METROKalteng.com) – Pemerintah Kabupaten Murung Raya (Pemkab-Mura) terus selalu fokus untuk menekan angka pertumbuhan stunting atau gizi buruk di tengah masyarakat,khususnya di Kabupaten Mura, bumi Tana Malai Tolung Lingu.
Penangan stunting ini diharapkan perlu dilakukan secara optinal, sehingga nantinya dapat memberikan dampak positif guna menekan persialan stunting di Mura agar mampu mencapai target nasional yaitu dengan hitungan angka mencapai 14 persen seoerti tahun 2022 lalu.
Dari hasil audit kasus stunting pada tahun lalu hingga anggaran 2023 masih terus dilakukan dan nesti harus mampu mencapai target yang telah dutetapkan.
Semebtara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Mura, Hermon menyebut,bahwa upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan mutu SDM permasalahan stunting merupakan rintangan yang cukup berat.
“Debgan timbulnya kasus stunting dampaknya sangat merugikan, terganggunya sisi kesehatan dan tingkat kecerdasan, karena tidak mampu berpikir optimal maupun dari segi produktifitas ekonomi untuk jangka pendek dan jangka panjang,” sebut Sekda, Hermon, Rabu (11/01/2022).
Dengan tingkat kecerdasan pada anak yang tidak optimal tersebut, lanjutnya, menyebabkan turunnya produktifitas dan menghambat pertumbuhan ekonomi masyarakat tersebut.
“sehingga hal ini harus kita antisipasi sejak dini agar terus dapat menekan angka terjadinya stunting di masyarakat. Sejak 1000 hari kehidupan pada ibu-ibu hamil saat ini sudah dipantau oleh masing-masing kader yang bertugas di desa untuk mengatasi potensi meningkatnya kasus stunting,”ujarnya. (Uzi)