Puruk Cahu, (METROKalteng.com) – Sekretaris Daerah Kabupaten Murung Raya (Sekda Kab-Mura), Hermon membuka kegiatan diskusi panel Audit Stunting dan manajemen kasus stunting tingkat Kabupaten 2022 bertempat di aula gedung B kantor Bupati setempat, Rabu (28/09/2022).
Bupati Mura, Perdie M Yoseph melalui Sekda Hermon menyebutkan, dalam kerangka pembangunan kualitas SDM permasalahan stunting mempunyai dampak negatif yang menimbulkan kerugian, baik dari sisi kesehatan maupun dari sisi produktifitas ekonomi dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sedangkan untuk jangka pendek stunting terkait dengan tingkat kesehatan dan perkembangan sel otak yang pada akhirnya akan menyebabkan tingkat kecerdasan menjadi tidak optimal atau idiot.
“Ikhwal ini terjadi, karena kemampuan kognitif atau kecerdasan anak dalam jangka panjang akan lebih rendah dan pada akhirnya menurunkan produktifitas serta berujung dapat m menghambat pertumbuhan ekonomi,” terang Sekda dalam kegiatan yang dihadiri perwakilan BKKBN Provinsi, kepala OPD, Camat se Mura dan sejumlah undangan yang juga turut hadir.
Disebutkannya, bahwa sebagaimana diketahui bersama audit kasus stunting semester I Kabupaten Mura telah dilaksanakan pada tanggal 29 Juni tahun 2022 dan didiseminasikan pada tanggal 3 Juli 2022. Sehingg pada saat dilakukannya audit kasus stunting, ditemukan bahwa sebagian besar anak yang diaudit mengalami kekurangan nutrisi yang akut. Sehingga hal ini perlu adanya penanganan secara kontinu.
“Salah satu sumbernya disebabkan bukan hanya karena terbatasnya ekonomi keluarga tetapi lebih ke arah kurangnya pengetahuan orang tua dalam pola asuh dan pemberian nutrisi yang dinilai lebih tepat,” tukasnya.
Karena adanya kekurang pemberian protein hewani menjadi salah satu penyumbang kekurangan nutrisi pada anak-anak ini masalah sanitasi dan air bersih penyediaan pangan di tingkat keluarga dan penggunaan alat kontrasepsi juga menjadi faktor yang terdeteksi pada audit kasus stunting.
Oleh karenanya, Sekda Hermon menghimbau, segera mengajak pihak terkait baik pemerintah masyarakat maupun dunia usaha untuk bergerak bersama-sama dengan tujuan menuntaskan permasalahan yang menimbulkan resiko stunting baik intervensi spesifik maupun intervensi sensitif kami juga mengajak kerjasama dalam program sosial bapak asuh anak stunting atau basa dengan penggalangan donasi berupa dana untuk penyediaan bahan makanan obat-obatan dan vitamin untuk balita stunting selama rentang waktu waktu 3 bulan.
Untuk itu, pemerintah daerah mengucapkan terima kasih kepada perwakilan BKKBN provinsi yang telah memfasilitasi kegiatan ini Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah mengambil peran dalam pencegahan dan penanganan stunting mulai dari tingkat kabupaten Kecamatan desa dan kelurahan mari kita sama-sama bergandeng tangan saling berkoordinasi untuk mencapai tujuan mulia yaitu menyiapkan generasi penerus bangsa yang sehat cerdas dan berkualitas untuk mencapai cita-cita bagi anak bangsa.(Uzi)