Puruk Cahu, (METROKalteng.com) – Sehubungan tingginya curah hujan pada bulan Mei 2021 di Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah dan curah hujan yang tinggi pada daerah hulu sungai Barito (Puruk cahu) dan juga beban lalulintas tiap hari yang melewati jalan nasional tersebut, mengakibatkan sejumlah jalan di ruas jalan P. Cahu – P. Punjung mengalami longsor, tepatnya di Km 61.
Pada lokasi ini sudah memiliki bangunan penahan longsor, namun karena hujan lebat dari pukul 20.00 WIB tanggal 18 Mei 2021 sampai pukul 13.00 WIB tanggal 19 Mei 2021 dan bertambahnya volume transportasi berangkutan berat terutama pada tanggal 19 Mei 2021, mengakibatkan pada pukul 10.00 WIB tanggal 19 Mei 2021 kondisi badan jalan pada lokasi tersebut mulai longsor / retak sampai pukul 13.00 WIB tanggal 19 Mei 2021
Longsoran / retakan tersebut makin parah dengan panjang 77 m, lebar lebih dari 10 cm dan memakan hampir semua badan jalan juga terjadi penurunan tanah dasar (Subgrade) dibawah lapisan CTRB dan Aspal sehingga menyebabkan penurunan lapis permukaan aspal, untuk itu pengendara harus hati-hati dalam berkendara, karena jalan sulit dilewati kendaraan bermotor baik roda dua maupaun roda empat.
Adanya kejadian longsor tersebut sangat berdampak pada terhambatnya semua aktifitas termasuk pengiriman barang-barang, kebutuhan pokok dan kebutuhan lain ataupun dari luar daerah. Dan kalau tidak ditangani secepatnya dikawatirkan longsor akan bertambah luas.
Kapolres Mura, AKBP I Gede Putu Widayana melalui Kasat Lantas Mira, AKP Hermanto kepada awal media mengatakan, bahwa pihaknya mengetahui adanya keretakan ruas jalan tersebut bermula dari laporan driver truk yang melintas tujuan ke Puruk Cahu dari arah Muara Teweh tepatnya di kilometet 61.
“Terjadinya keretakan jalan pada bagian badan jalan dengan kerenggangan lebih kurang 45 centimeter yang disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi, sehingga tanah yang dibawah aspal terkikis dan mengakibatkan retaknya badan jalan sampai mengalami penurunan badan jalan,” Tukas Kasat Lantas Mura, AKP Hermanto, Rabu (19/5/2021).
Dikatakan Kasat Lantas Mura, bahwa langkah-langkah yang diambil berupa himbauan dan memjaang spanduk agar para pengendara selalu waspada dan. Memberikan saran kepada pihak yang berkompeten untuk menangani atas terjadinya kerusakan jalan dan agar secepatnya bisa diperbaiki oleh para pihak yang berkompeten
“Kondisi jalan yang saat ini tengah mengalami kerusakan adalah merupakan jalan alternatif akses menuju kabupaten Mura bagi para pengguna, baik kendaraan roda dua maupun roda empat,” ungkapnya.
Sementara pihak Satker Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah III Kalimantan Tengah melalui PPK 3.1 Fitriansyah kepada media ini mengatakan, terkait adanya longsoran / retakan tersebut pihaknya telah melakukan langkah pengamanan dan pengendalian terhadap lokasi kerusakan retakan dan patahan tersebut dengan pemasangan rambu dan pengaturan arus lalulintas serta penanganan sementara dengan cor beton pada retakan tersebut pada hari kamis, (20/5/2021) dan pada hari jum’at (21/5/2021) dilakukan levelling jalan dengan Lapisan Pondasi Agregat klas A.
Selanjutnya, kata Fitriansyah, Satker Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah III Kalimantan Tengah melakukan koordinasi untuk kajian teknis penanganan sementara dan permanen pada kerusakan retakan dan patahan diruas jalan Nasional Puruk Cahu – Papar Pujung tersebut.
“Penanganan permanen akan segera dilaksanakan dengan sebelumnya dilakukan soil investigasi serta Desain penanganan permanen oleh Satker P2JN Provinsi Kalimantan Tengah pada awal bulan juni 2021. Dan untuk ppenanganan kerusakan pada Ruas Jalan Nasional Puruk Cahu – Papar Pujung dari arah Muara Teweh – Puruk Cahu Km.61+000 (dari arah Papar Pujung – Puruk Cahu Sta 11+100) dilaksanakan melalui pekerjaan preservasi jalan Puruk Cahu – Papar Pujung Tahun Anggaran 2021,” jelas Fitriansyah. (Uzi/Red)
