Palangka Raya, (METROKalteng.com) – Masih sangat segar didalam ingatan semua masyarakat Palangka Raya terkait dengan kejadian tragis kematian sepasang suami istri di Petuk Ketimpun Palangka Raya Rabu (24/02/2021) yang lalu.
Tiga hari setelah kepergian pasutri yang belakangan diketahui sang istri bernama Rini Handayani (bukan Ririn Amelia, red) (30) dan Anang Syahrani (45) secara tragis ini, warga kelurahan Petuk Katimpun berinisiatif dan sepakat untuk mengambil tindakan membakar rumah tempat tinggal dimana kejadian memilukan tersebut terjadi.
Pembakaran rumah tersebut juga telah diketahui dan atas seizin sang pemilik rumah karena kedua pasutri tersebut semasa hidupnya hanya menempati saja. Warga sekitar merasa khawatir dan tidak nyaman dengan adanya bangunan tersebut, mereka khawatir nanti nya rumah itu akan menjadi angker dan membuat masyarakat sekitar takut dan resah.
Aksi membakar rumah bekas pembunuhan sang istri oleh suaminya tersebut turut pula disaksikan oleh Ketua RW 001 Djalaji, dan didampingi oleh pihak aparat dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta turut disaksikan oleh puluhan warga sekitar wilayah Petuk Ketimpun pada Sabtu, (27/2/2021) pukul 10.00 Wib pagi.
Diharapkan juga dengan dibakarnya bangunan rumah yang berkonstruksi kayu tersebut dapat menghilangkan rasa takut tetangga terdekat terlebih menghilangkan rasa trauma mendalam yang dirasakan oleh sang anak.
Selama proses pembakaran rumah itu, dilokasi juga disediakan sebuah mesin Pompa penyedot air sebagai alat pemadam sisa bara api bangunan yang dibakar,serta sebagai antisipasi agar api tidak merembet kebangunan rumah di sekitarnya serta menjaga agar api tidak membakar lahan gambut.
Salah satu masyarakat yang enggan menyebutkan namanya mengatakan bahwa pasutri tersebut meninggalkan dua (2) orang anak perempuan, anak tertua kelas IV SD sedangkan adiknya masih TK. Kedua anak tersebut hingga saat ini masih berada dalam asuhan adik ipar Alm. Rini Handayani yang tinggal tidak jauh dari tempat kejadian. (Margareth)
