Palangka Raya, (METROKalteng.com) – Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Doris Sylvanus Palangka Raya merasa kecolongan atas beredarnya foto pejabat yang di duga merupakan seorang Camat di Kabupaten Seruyan yang dengan mudahnya memiliki akses keluar masuk untuk menjenguk dan bertemu dengan Bupati Seruyan Yulhaidir yang dikabarkan positif Covid-19.
Direktur RSUD dr. Doris Sylvanus dr. Yayu Indrianty, Sp. KGA mengatakan, kalau yang difoto itu benar-benar diluar kendali dan diluar kekuasaan kami. “Ya kami merasa kecolongan juga, karena di ruangan Bupati Seruyan dirawat memang tidak ada penjagaan yang ketat,” ucap dr Yayu Indriaty saat ditemui oleh awak media di ruang kerjanya, Senin (26/05/2021) lalu.
Ia mengakui, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 boleh dibesuk dan ditemui, namun yang boleh orang dekat setiap harinya seperti ajudan, keluarga dan tim keluarga.
“Kami pihak RSUD Doris memberikan kebijakan agar si pasien yang sedang di rawat akibat terpapar Covid-19 pada masa perawatan untuk bisa di dampingi oleh keluarga, hal ini kami lakukan karena bagaimanapun dukungan keluarga bagi si pasien dapat mempercepat proses pemulihan dan dampingan keluarga juga merupakan semangat positif bagi pasien itu sendiri,” tutur dr.Yayu.
Yayu menambahkan, kenapa mereka membolehkan keluarga membesuk atau menemani pasien karena faktor hasil evaluasi bahwa hal ini di anggap membawa percepatan dalam proses kesembuhan si pasien. Dan hal tersebut atas kebijakan dari rumah sakit sendiri, agar pasien tidak stres dan merasa ada dukungan orang terdekat.
Terlepas dengan adanya foto yang memperlihatkan kunjungan dari beberapa orang yang diduga merupakan kolega dan keluarga dari Bupati Seruyan itu sendiri, Direktur RSUD. Doris Sylvanus yang saat berbincang dengan awak media juga didampingi oleh Humas RSUD. Doris Sylvanus dr.Reza Syahputra mengatakan bahwa “Seperti yang kita ketahui bahwa Beliau adalah seorang Bupati yang merupakan publik figure, jadi sangat wajar sajalah kalau ada kolega yang membesuk, kita dari pihak RSUD sendiri sudah mengingatkan pihak keluarga agar membatasi keluarga yang membesuk dan mengingatkan si pasien sendiri (Yulhaidir,-Red) agar banyak istirahat saja,” jelas dr.Yayu.
“Tidak ada yang spesial. Semua pasien yang dirawat di RSUD Doris Sylvanus diperlakukan sama, tanpa ada perbedaan keluarga boleh menemani dan membesuk asalkan menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak,” sebutnya.
“Kalau yang foto camat dengan Bupati itu beliau berdua saja yang tahu, tentunya sudah tau akan segala resikonya jadi ditanggung sendiri. Kalau namanya virus kan bisa dengan mudahnya menjangkiti siapa saja, kita tidak tahu kapan saja virus Covid-19 bisa menjangkiti diri kita, karena dengan kontak dengan pasien Covid-19 selama 15 menit saja bisa saja sudah terjadi penyebaran, dan tentunya resiko-resiko itu bisa terjadi kapan saja,” tambahnya.
Bupati Seruyan Yulhaidir masuk ke RSUD Doris Sylvanus, pada tanggal 18 Mei 2021 yang mana diterima berawal dari rujukan RS Siloam. “Beliau di rawat di Ruang Wijaya Kusuma 6 Kamar No 11, Yulhaidir masuk RSUD. Doris Sylvanus dengan kondisi normal dan stabil dengan Komorbid (Penyakit penyerta selain penyakit utama,-Red) tetapi masih dalam batas normal dan dapat diatasi, dan beliau sempat diinfus selama dua hari,” pungkas dr.Yayu. (Mergaretha)