Palangka Raya, (METROKalteng.com) – Sejumlah masyarakat Dayak dan beberapa gabungan Ormas Dayak yang ada di Kota Palangka Raya bersama-sama melakukan aksi penolakan FPI dan Ormas Radikal Intoleran yang dilaksanakan di Bundaran Besar Kota Palangka Raya, Rabu (25/11/2020)sore.
Peserta aksi yang mengenakan pakaian adat Dayak lengkap dengan ikat kepala berwarna merah, serta dilengkapi dengan senjata khas Dayak yaitu Mandau, berkumpul di titik kumpul Gedung Koni Palangka Raya.
Pada kegiatan ini masyarakat Dayak yang ikut serta di dalam aksi tersebut diwajibkan untuk melakukan test rapid, sebagai syarat dalam menjalani protokol kesehatan, aparat kepolisian yang diturunkan dalam pengawalan jalannya aksi ini juga memberikan himbauan kepada peserta aksi agar selalu tertib dan patuh pada protokol kesehatan tidak hanya sebatas melakukan test rapid saja tetapi disiplin dalam pemakaian masker serta menjaga jarak.
Aksi yang dilakukan dengan berjalan kaki dari Gedung Koni, sambil membawa beberapa spanduk berisikan penolakan Ormas Radikal ini menuju ke Bundaran Besar dan berhenti tepat di depan rumah jabatan Gubernur, aksi diisi dengan orasi dari beberapa perwakilan Ormas Dayak di beberapa daerah yang ada di Kalteng yang berisikan penolakan akan adanya Ormas Radikal, serta diselingi dengan pertunjukan kesenian khas Dayak.
Ada hal menarik pada jalannya aksi ini, dimana tidak seperti biasanya ketika dilakukan beberapa kegiatan, pihak aparat Kepolisian yang berjaga di sekitar lokasi tentunya akan menutup akses jalan yang digunakan ketika aksi dilakukan, agar tidak dapat dilewati kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Berbeda dengan aksi kali ini, Bundaran Besar yang merupakan jantung kota Palangka Raya yang tentunya merupakan jalan poros utama di dalam kota, masih bisa dilewati oleh kendaraan, sehingga pengendara yang melintas dapat melihat secara langsung aksi dari berbagai Ormas Dayak dan aksi ini menjadi perhatian dari pengendara yang melewati lokasi aksi.
Apresiasi serta terima kasih diberikan kepada pihak aparat kepolisian yang mengatur jalannya lalu lintas di sekitar bundaran besar sehingga tidak terjadi kemacetan di sekitar lokasi yang dipenuhi oleh peserta aksi ini. Dari pantauan awak media juga aparat kepolisian menyiapkan tenaga medis serta sarana penunjang medis lainnya di sekitar Bundaran Besar.
Aksi berjalan dengan aman, tertib, tanpa adanya keributan dan aksi ditutup dengan berjalan bersama-sama mengelilingi Bundaran Besar. (Margareth/Adn)