METROKalteng.com
NEWS TICKER

Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palangka Raya Mengubah Umbi Bawang Dayak Menjadi Sediaan Gummy

Wednesday, 17 November 2021 | 1:35 pm
Reporter:
Posted by: metrokal
Dibaca: 29

Palangka Raya, (METROKalteng.com) – Hidup sehat menjadi peran utama dalam menjalankan kehidupan. Terutama di masa Pandemi saat ini yang mengharuskan setiap orang baik orang dewasa dan anak-anak untuk tetap selalu menjaga kesehatan. Hidup sehat dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari pola hidup sehat, makan makanan yang bergizi, olahraga yang teratur, istirahat yang cukup dan pemenuhan asupan untuk menjaga daya tahan tubuh. Pemenuhan asupan untuk menjaga daya tahan tubuh tidak hanya bisa kita dapatkan melalui bahan kimia, melainkan dapat kita temukan di sekitar kita melalui bahan-bahan dan tumbuhan tradisional.

Salah satu tumbuhan yang memiliki khasiat yang tinggi yaitu umbi bawang Dayak. Bawang Dayak atau yang dikenal dengan nama ilmiah Eleutherine Bulbosa merupakan salah satu tumbuhan asli Kalimantan yang digunakan sebagai salah satu bahan masakan dan obat tradisional masyarakat Suku Dayak Kalimantan Tengah. Berdasarkan hasil kajian dan penelitian terhadap umbi bawang dayak mengandung metabolit sekunder yaitu flavonoid, polifenol, alkaloid, kuinon, tanin, steroid, monoterpenoid dan seskuiterpenoid.

Adanya kandungan metabolit sekunder pada umbi Bawang Dayak membuktikan secara ilmiah bahwa umbi Bawang Dayak memiliki efek farmakologis dan dapat dijadikan obat tradisional. Oleh karena itu saat ini umbi Bawang Dayak menjadi salah satu bahan baku sediaan obat tradisional yang mempunyai peluang yang besar untuk dikembangkan.

Pengembangan obat tradisional menggunakan umbi bawang dayak menjadi peluang usaha yang dapat dilakukan. Belum banyak usaha pengelolaan umbi bawang dayak di Kalimantan Tengah dikarenakan sifat dan rasa umbi bawang dayak yang pahit. Oleh karena itu, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Palangkaraya yang beranggotakan Apt. Rezqi Handayani,M.PH; Nurul Qamariah,M.Si; dan Dibyo Waskito Guntoro, M.Pd mengolah umbi bawang dayak menjadi produk olahan berupa Gummy dengan cita rasa yang manis.

Tim yang di komando oleh Apt. Rezqi Handayani,M.PH bekerjasama dengan SMK Kesehatan Muhammadiyah Palangkaraya untuk mengajarkan siswa siswi mengenai pengolahan umbi bawang dayak menjadi gummy yang dapat produksi dan dipasarkan.

Secara teknis pelaksanaan terdiri dari tiga bentuk pelatihan yang dilakukan Tim yaitu pelatihan pengolahan bahan baku obat yang terstandar, Pelatihan pengolagan dan pemanfaatan umbu bawang dayak menjadi sedian obat tradisional Gummy dan terakhir pelatihan strategi pemasaran STP dan Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta Blended learning baik secara dalam Jaringan (Daring) dan Luar Jaringan (Luring).

Teknis pelaksanaan kegiatan pelatihan selalu diawali dengan memberikan pre test terlebih dahulu kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dasar yang dimiliki oleh siswa. Langkah selanjutnya yaitu pelatihan yang berdurasi 1,5 jam sampai dengan 2 jam per sesi.

Setelah penyampaian materi siswa merasa antusias dengan melakukan tanya jawab dan diskusi. Sebelum penutup kegiatan tim kembali membagikan alat ukur berupa post test dengan tujuan untuk mengetahui ketercapaian dari materi pelatihan yang telah diberikan.

Hasil yang dicapai dari pelatihan yang diberikan adalah siswa memiliki pengalaman baru mengenai pengolahan umbi bawang dayak. Melihat langsung proses pembuatan menjadi gummy dan merasakan produk yang dipraktikkan. Selain itu adanya penambahan ilmu yang berkaitan dengan strategi pemasaran produk dan marketing mix.

Harapan dari Ketua Tim, “bahwa Ilmu yang diberikan tidak hanya berhenti sampai disini saja, melainkan siswa dapat mengembangkan secara mandiri untuk membuka usaha gummy bawang dayak secara profesional,” demikian Rizqi. (MF)

Contak Redaksi 081349007114, 081250001889