Palangka Raya, (METROKalteng.com) – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) siap mendukung kelancaran distribusi logistik untuk Kawasan Food Estate di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Kami akan memberikan dukungan maksimal pada sektor transportasi udara, laut, dan penyeberangan. Saya berharap dapat tercipta integrasi yang baik dengan simpul-simpul produksi pertanian, seperti di Kawasan Lumbung Pangan Nasional (Food Estate) di Kalimantan Tengah ini,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam kunjungan kerjanya ke Kalteng, Selasa (20/10/2020).
Menurut Menhub, Budi Karya Sumadi sebagaimana instruksi Presiden Joko Widodo menyusul peringatan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), wilayah Kalteng dapat menjadi lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan akibat pandemi Covid-19 dan musim yang tidak bisa diprediksi.
Menhub menjelaskan, dukungan distribusi logistik yang dilakukan Kemenhub, antara lain meningkatkan efisiensi biaya logistik dengan membangun dan mengelola kinerja pelabuhan, mengembangkan pelabuhan terpadu yang terintegrasi dengan kawasan industri, memberikan subsidi muatan kepada pengangkut logistik bahan pangan.
Selanjutnya membuka 28 rute jembatan udara untuk menjamin rantai pasok barang kebutuhan pokok dan barang penting, mendukung jaringan transportasi terhadap simpul Sub Terminal Agribisnis (STA) ke lokasi tujuan pemasaran, serta memberikan insentif pajak usaha jasa angkutan barang yang terdampak pandemi Covid-19.
Pada moda transportasi udara, Selain membuka 28 rute jembatan udara untuk mendukung kelancaran distribusi logistik bahan pangan, Kemenhub juga melakukan pengembangan 2 bandar udara (Bandara), yakni Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya dan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Kalimantan Selatan untuk mendukung Program Food Estate di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Palang Pisau.
Dengan jarak sekitar 90 km dari lokasi food estate, perjalanan menuju Bandara Tjilik Riwut dapat ditempuh selama 2 jam melalui darat. Sedangkan dengan jarak sekitar 130 km dari lokasi food estate, perjalanan menuju Bandara Syamsudin Noor dapat ditempuh selama 3 jam melalui darat.
“Angkutan logistik dari Bandara Tjilik Riwut dan Syamsudin Noor akan terhubung dengan kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, dan 135 kota lainnya di seluruh Indonesia,” jelas Menhub.
Pada moda angkutan penyeberangan sungai, Menhub mengatakan, akan dikembangkan pelabuhan terpadu yang terintegrasi dengan kawasan industri, di mana Kemenhub akan menyiapkan Pelabuhan Penyeberangan Bahaur dan Pelabuhan Pulang Pisau (Pelindo 3) sebagai pelabuhan pengumpul serta sejumlah dermaga untuk mempermudah distribusi logistik pangan dari kawasan food estate Kalteng yang menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024 untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Dalam kunjungan kali ini, tampak hadir pula Ketua Komisi V DPR RI Lasarus, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi, dan pejabat terkait lainnya. Setibanya di Bandara Tjilik Riwut, Menhub Budi Karya dan rombongan disambut Plt. Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya, Sekretraris Daerah Provinsi Kalteng Fahrizal Fitri, dan Kapolda Kalteng, Danrem 102/Pjg, Kabinda Kalteng, dan sejumlah pejapat Provinsi Kalteng terkait lainnya. ( Didik S/Margareth )