Gunung Mas, (METROKalteng.com) – Kerusakan Ruas jalan Palangka Raya-Kuala Kurun yang semakin parah akibat seringnya dilewati kendaraan dengan ukuran melebihi batas muatan. Apalagi Kendaran tersebut diketahui membawa hasil-hasil produksi perkebunan, pertambangan dan kehutanan yang jelas dilarang menurut Undang-Undang (UU) Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, khususnya dalam pasal 19 ayat (2) huruf c dan aturan yang tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2012 tentang Jalan Umum dan Jalan Khusus.
Nampak jelas dilapangan, bahwa semua aturan itu dilanggar dengan bukti truk pengangkut batu bara terbalik di ruas jalan penghubung Palangka Raya-Kuala Kurun, tepatnya di antara Desa Tampelas dan Desa Pematang Limau pada Rabu, (28/7/2021).
Akibatnya, kemacetan di sepanjang jalan itu selama kurang lebih 2 jam. Bahkan, ada sebuah mobil ambulans yang membawa pasien dari arah Kabupaten Gunung Mas ikut terjebak dalam insiden tersebut. Jika seperti ini, siapa yang bertanggung jawab ???.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pada Pasal 134 menyebutkan pengguna jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan salah satunya mobil ambulans yang membawa pasien atau mengangkut orang sakit.
Di lokasi kejadian. Beberapa warga setempat menyebutkan, kejadian yang membuat mobil ambulans membawa pasien terjebak kemacetan itu tidak hanya sekali, namun sering terjadi. Bukan hanya karena truk terguling, tapi juga karena adanya konvoi kendaraan perusahaan di jalan tersebut.
“Namun kenyataan di lapangan, kejadian seperti ini terjadi. Mobil ambulans yang membawa pasien dari Kabupaten Gunung Mas menuju Kota Palangka Raya harus menunggu sampai jalur bisa dilewati,” kata warga yang minta namanya tidak ingin disebutkan.
Bahkan, lanjutnya. Dalam kemacetan tersebut terlihat masih ada truk lain yang berusaha mendahului, walau mobil ambulans itu sudah menghidupkan lampu sirene atau lampu isyaratnya. Pungkasnya sambil menggelengkan kepalanya.
Saat ambulans terjebak macet awak media mendatangi supir ambulan dan nampak ada pasiennya terlihat gugup dan tidak ingin memberikan keterangan apapun. ( Didik )